Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun BCA (DPBCA) memproyeksikan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) akan tetap diminati meski imbal hasil turun. Adapun dalam lelang terbaru, tingkat imbal hasil SRBI 6,98%, turun dari 7,23% pada lelang sebelumnya.
Mengenai hal itu, Direktur Utama Dana Pensiun BCA Budi Sutrisno mengatakan, penurunan suku bunga deposito membuat SRBI tetap kompetitif, dibandingkan instrumen deposito.
Selain itu, SRBI dinilai memiliki likuiditas yang tinggi. Dengan demikian, menjadi keunggulan bagi dana pensiun dalam mengelola portofolio investasinya.
"Risiko juga relatif rendah, karena SRBI diterbitkan oleh Bank Indonesia memberikan jaminan keamanan yang lebih besar dibandingkan dengan obligasi korporasi atau instrumen berisiko lainnya," ucapnya kepada Kontan, Senin (20/1).
Lebih lanjut, Budi menyampaikan perusahaan berencana menjaga dan meningkatkan penempatan investasi di instrumen SRBI pada tahun ini.
Dia menerangkan sejumlah pertimbangannya karena adanya tren penurunan suku bunga global dan domestik yang diperkirakan akan berlanjut sepanjang 2025.
"Penurunan suku bunga tersebut berpotensi mengurangi daya tarik instrumen, seperti deposito yang memiliki tingkat imbal hasil tetap lebih rendah, sehingga SRBI menjadi alternatif yang lebih menarik," tuturnya.
Selain itu, Budi mengatakan SRBI menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dibandingkan deposito dalam hal pengelolaan dana jangka pendek.
Hal itu memungkinkan pengelolaan likuiditas yang lebih efisien tanpa terikat pada periode penguncian yang terlalu panjang. Dengan demikian, cocok untuk kebutuhan pengelolaan kas yang dinamis.
Meski mengalami penurunan, Budi juga menyebut imbal hasil SRBI akan tetap kompetitif dibandingkan instrumen lainnya di kelas risiko rendah, seperti deposito perbankan. Hal itu memberikan peluang optimalisasi imbal hasil tanpa meningkatkan profil risiko portofolio secara signifikan.
Ditambah kondisi pasar yang cenderung bergejolak membuat preferensi terhadap instrumen yang likuid dan berisiko rendah menjadi makin penting bagi pengelolaan investasi. SRBI yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, memiliki tingkat risiko yang sangat rendah dan dapat menjaga stabilitas portofolio.
Sementara itu, Budi mengatakan total aset Dana Pensiun BCA pada 2024 sebesar Rp 5,9 triliun. Adapun target pada 2025 mencapai Rp 6 triliun.
"Adapun porsi penempatan investasi terbesar pada 2024 adalah Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 36,76%, sedangkan porsi SRBI sebanyak 8,95% terhadap total investasi," kata Budi.
Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (21/1): Dari Berawan hingga Hujan Ringan
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (21/1): Dari Berawan hingga Hujan Ringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News