Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending Danalaut (PT Seva Kreasi Digital) akan mengembangkan produk marketplace baru dengan nama JaringLaut. Rencananya, marketplace ini akan diluncurkan pada minggu ke-4 bulan Juli bekerja sama dengan Kementerian Desa (Kemdes).
Menurut Co Founder DanaLaut Ilham F. Novtenli, marketplace ini dijalankan dengan sistem business to business (B2B) dengan komoditas garam dan rumput laut.
Baca Juga: DanaLaut akan gandeng Jaskrindo dalam bisnisnya
"Jadi sistemnya kami akan merangkul koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) lalu mencarikan mereka buyer untuk komoditas tersebut. Sasaran buyer-nya industri dan eksportir," ujar Ilham saat ditemui di Jakarta pada Rabu (17/7).
Ilham menambahkan, jaringan JaringLaut ini adalah koperasi dan Bumdes di 20 kabupaten yang tersebar di Indonesia Timur. Sasaran mereka adalah daerah yang memang menjadi sentra garam dan rumput laut, seperti Tual, Maluku Tenggara, Seram, dan sekitarnya.
Baca Juga: Fintech yang berizin di OJK bertambah dua pemain, ini daftar lengkapnya
Sebelum menjalankan proyek ini, Ilham mengaku bahwa Jaring Laut sudah sempat melakukan proyek terdahulu di Sulawesi, Maluku Selatan, dan Pantura dan berhasil.
Selain ingin mengembangkan marketplace, Ilham juga mengungkapkan bahwa DanaLaut sedang berada di tahap channeling dengan beberapa bank BUKU II dan BUKU IV.
Baca Juga: Bidik penyaluran pinjaman Rp 50 miliar tahun ini, berikut strategi Danalaut
Ia menargetkan tahun ini bisa menyalurkan pinjaman hingga Rp 50 miliar. Angka itu cukup fantastis, karena realisasi tahun 2018 hanya sebesar Rp 2 miliar.
Namun, Ilham mengungkapkan bahwa pihaknya yakin dengan target tersebut. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk menaikkan angka target setelah tanda tangan perjanjian kredit. "Yakin, karena sampai saat ini NPL kami 0%. Jadi kami masih ada di titik aman," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News