kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Demi implementasikan PSAK 71, bank perketat penyaluran kredit


Senin, 09 Maret 2020 / 16:00 WIB
Demi implementasikan PSAK 71, bank perketat penyaluran kredit
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Kantor Bank Yudha Bhakti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (26/01). Sejumlah bank cukup mengaku kewalahan mengimplementasikan pernyataan PSAK 71 yang waijb mencadangkan kerugian sejak awal. KONTAN/Baihaki/26/01/2017


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank menengah di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2, dan BUKU 3 mengaku cukup kewalahan mengimplementasikan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) 71 yang wajib mencadangkan kerugian sejak awal.

Pembentukan pencadangan sejak awal turut menggerus laba dan modal perseroan. Agar tak berlarut, mereka akan makin selektif menyalurkan kredit agar risiko dapat dijaga optimal

Baca Juga: Sasar pembiayaan UMKM, CIMB Niaga Finance siapkan strategis pertahankan kesehatan NPF

PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) misalnya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (9/3) bilang bakal lebih fokus menyalurkan kredit kepada debitur yang memiliki jaminan berupa aset likuid, maupun aset tetap yang tidak bergerak.

“Selain itu Kami juga akan meningkatkan pemulihan kredit dari hasil penagihan kredit-kredit bermasalah, dan melakukan pemisahan atas kredit yang memiliki jaminan back to back dengan produk lainnya,” tulis Corporate Secretary Bank Yudha Bhakti Januar Arifin.

Adapun atas implementasi PSAK 71, perseroan mengaku membentuk tambahan pencadangan maksimum 30% dari sebelum pemberlakuan PSAK 71.

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Rudy Mulyono. Ia bilang perseroan juga bakal lebih selektif menyalurkan kredit, terutama ke segmen UMKM yang berisiko tinggi.

Baca Juga: Mandiri Investasi Targetkan Total Dana Kelolaan Rp 66 Triliun di 2020

Selain itu, bank milik taipan Dato Sri Tahir ini juga bakal membatasi penyaluran kredit bertenor panjang atau yang lebih dari 10 tahun.

“Selain itu, kami juga akan meningkatkan sistem deteksi dini terhadap kemungkinan pemburukan risiko kredit. Mengkaji ulang fasilitas kredit revolving seperti PRK, dan kartu kredit baik ke debitur baru maupun lama. Kami juga akan meningkatkan upaya penagihan,” jelasnya.

Rudy mencatat setidaknya perseroan telah menambah pencadangannya senilai Rp 876 miliar. Nilai tersebut setara 40% dari total pencadangan yang dibentuk untuk implementasi PSAK 71, dan telah diambil dari laba ditahan tahun lalu

Baca Juga: Genjot merchant pengguna QR code, BI gelar pekan QRIS

Sementara Corporate Secretary PT Bank Mandiri Taspen Bambang Teguh Pramusinto bilang telah memasukkan sejumlah faktor penghitung tambahan untuk menentukan kualitas kreditnya.

“Implementasi PSAK 71 berdampak cukup signifikan terhadap laporan laba/rugi perseroan. Perseroan membukukan dampak PSAK 71 akhir tahun lalu senilai Rp 24,31 miliar,” ungkap Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×