Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Produk investasi berbasis perlindungan dan investasi atau unitlik PT AJ Sequis (Sequislife) mencatatkan hasil investasi yang minus pada tahun lalu.
Tercatat, hasil investasi pada tahun lalu mengalami minus sebesar Rp 126,44 miliar. Padahal, pada tahun 2012 mencatatkan hasil yang positif sebesar Rp 115,42 miliar.
Hasil investasi yang kurang baik ini dibarengi dengan meningkatnya pengajuan klaim dan manfaat produk berbasis investasi ini pada tahun lalu sebesar Rp 749,94 miliar atau meningkat sebesar 26,92% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 626,30 miliar. Sedangkan aset investasi pada tahun lalu tetap meningkat sebesar 9,71% menjadi Rp 3,677 triliun dibandingkan jumlah aset pada 2012 sebesar Rp 3,373 triliun.
Namun secara keseluruhan Sequislife masih menunjukkan performa yang cukup positif. Terbukti dengan meningkatnya pendapatan premi sebesar 15% mennjadi Rp 2,266 trilyun dari tahun 2012 sebesar Rp 1,966 trilyun. Laba setelah pajak yang didapat Sequislife juga meningkat hingga 26% atau naik mennjadi Rp 386,737 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 307,309 miliar.
Selain itu, total aset juga meningkat hingga 10% menjadi Rp 9,187 triliun jika dibandingkan dengan aset pada 2012 yang mencapai Rp 8,353 triliun. Peningkatan ini juga diikuti oleh hasil investasi keseluruhan sebesar Rp 8,674 triliun atau naik hingga 10% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,880 triliun.
Sedangkan untuk total klaim dan manfaat yang dibayarkan oleh Sequislife selama tahun 2013 mencapai Rp1,875 triliun atau naik sebesar 12% dari tahun 2012 yang sebesar Rp 1,680 triliun.
President Director & Chief Executive Officer Sequislife, Tatang Widjaja mengatakan komitmennya untuk terus memberikan layanan terbaik bagi para nasabah dan masyarakat Indonesia. Dia pun menargetkan pertumbuhan premi 15 - 25% di tahun 2014 ini.
"Degan semangat Quantum Transformation, From Good to Great, Sequislife yakin akan mampu mencapai Vision 2020 yaitu Menjadi Perusahaan Pemimpin di bidang Asuransi Jiwa dan Kesehatan di Indonesia," ujar Tatang dalam pernyataan tertulis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News