kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Dikabarkan nyangkut di saham Grup Bakrie, Jiwasraya: Saham ELTY dan BNBR sudah dijual


Rabu, 26 Februari 2020 / 17:44 WIB
Dikabarkan nyangkut di saham Grup Bakrie, Jiwasraya: Saham ELTY dan BNBR sudah dijual
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menghadiri acara diksusi Penyelesaian Gagal Bayar Jiwasraya di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (15/1/2020). Baru-baru ini tersiar kabar dana Jiwasraya nyangkut di saham-saham milik grup Bakrie seper


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus Asuransi Jiwasraya terus bergulir. Baru-baru ini tersiar kabar dana Jiwasraya juga nyangkut di saham-saham milik grup Bakrie seperti PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR).

Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengamini Jiwasraya pernah menginvestasikan uangnya kedua saham tersebut. Namun sebelum ia masuk ke jajaran manajemen Jiwasaraya Mei 2018 lalu, asuransi pelat merah ini telah lebih dulu menjual saham milik grup Bakrie tersebut.

Baca Juga: OJK beberkan dampak gagal bayar Jiwasraya terhadap industri keuangan di Indonesia

“Di saham (Jiwasraya) sudah tidak ada. Wah sudah lama dijual, saya masuk Jiwasraya sudah tidak ada,” kata Hexana kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Untuk semakin memperjelas kasus Jiwasraya, Kejaksaan Agung (Kejagung) akan memanggil semua pihak yang terkait. Bahkan kejaksaan memberi sinyal untuk memanggil saksi-saksi dari Grup Bakrie walaupun belum bisa dipastikan kapan.

Asal tahu saja, Jiwasraya sedang mengalami kesulitan likuiditas sehingga sulit membayar klaim kepada para nasabah. Akibat kesalahan investasi dan kongkalikong penyalahgunaan dana nasabah membuat negara merugi dalam kasus Jiwasraya. Kejagung memperkirakan potensi kerugian mencapai Rp 17 triliun.

Ketika kejaksaan fokus dalam proses hukum, manajemen Jiwasraya masih mencari cara untuk membayar kewajiban kepada nasabah. Hexana mengatakan, salah satu pembayaran tersebut melalui optimalisasi aset. “Kami ada (cara). Kami akan optimalisasi aset,” ungkapnya.

Baca Juga: Imbas Jiwasraya, OJK bakal batasi pemasaran bancassurance

Berdasarkan salinan rapat dengar pendapat (RDP) Jiwasraya dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada November tahun lalu terungkap rencana optimalisasi aset yang akan dilakukan Jiwasraya.

Pertama investasi aset finansial mulai dari penerapan portofolio manajemen dan restrukturisasi aset. Kemudian peningkatan tata kelola dan penerapan manajemen risiko investasi. Selanjutnya restrukturisasi organisasi dan perbaikan proses bisnis investasi.

Di sisi lain Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya tidak terlalu berdampak besar bagi industri jasa keuangan di Indonesia. Hal ini terlihat dari jumlah aset Jiwasraya masih kalah jauh dengan industri asuransi.

Baca Juga: Sri Mulyani buka opsi bailout untuk Jiwasraya lewat APBN 2021

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, nilai aset asuransi Jiwasraya tercatat sebesar Rp 22,03 triliun atau sekitar 1,6% dari total aset industri asuransi pada tahun lalu. Nilai aset Asuransi Jiwasraya ini sekitar 0,19% dari total aset industri jasa keuangan yang sekitar Rp 11.300 triliun.

“Kalau kami lihat, porsi Jiwasraya dibandingkan total industri asuransi masih cukup kecil hanya 1%. Dampak dari Jiwasraya ini dari total kecil sekali,” kata Wimboh di Jakarta, Rabu (26/2).

Untuk itu, ia meminta masyarakat tak perlu khawatir dan pihaknya akan segera menyelesaikan masalah tersebut. Tentunya OJK tidaknya hanya menyelesaikan kasus Jiwasraya, tapi sistem pengawasan di pasar modal serta ekosistemnya.

Baca Juga: Dugaan korupsi Jiwasraya, Kejagung periksa 18 orang saksi dari perbankan

“Berkaitan dengan bagaimana ekosistem sektor keuangan, kita tahu tadi ada disebut virus Jiwasraya. Itu kalau dianggap virus tidak masalah. Pertanyaannya virus itu mau kita simpan atau kita buka sekarang? Suatu saat kalau ada hal-hal yang governance-nya tidak bagus, pasti akan kami buka,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×