Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masalah gagal bayar yang menerpa penyelenggara fintech peer to peer (P2P) lending PT Lunaria Annua Teknologi (KoinP2P) kenyataannya tak kunjung usai sampai saat ini. Masalah gagal bayar itu muncul akibat adanya dugaan tindak pidana salah satu peminjam atau borrower berinisial M, pemilik grup bisnis MPP. Imbasnya, pembayaran dana kepada lender harus tertunda.
Alhasil, guna mendapatkan informasi terkait penyelesaian masalah gagal bayar yang terjadi, Kontan sempat menyambangi kantor KoinP2P di kawasan Jakarta, pada Selasa (29/7/2025).
Berdasarkan pantauan Kontan di lokasi, kantor KoinP2P tampak masih aktif beroperasi. Terlihat, logo Koinworks dan KoinP2P terpampang di lobi kantor. Tak cuma itu, sejumlah karyawan juga tampak lalu-lalang melakukan aktivitas.
Sayangnya, Kontan tak bisa menemui direksi KoinP2P untuk menanyakan terkait penyelesaian masalah. Salah seorang karyawan mengeklaim bahwa direksi KoinP2P tak ada di kantor.
"Direksi sedang tak ada di kantor," ujar salah seorang karyawan saat ditemui di lokasi.
Baca Juga: OJK Dorong KoinP2P dan Crowde Lakukan Berbagai Upaya untuk Menyelesaikan Masalah
Berdasarkan catatan Kontan, fintech lending KoinP2P mengalami masalah gagal bayar sejak November 2025. Namun, KoinP2P sebenarnya sudah sempat diperingatkan oleh OJK pada Juni 2024 akibat tingkat wanprestasi atau TWP90 berada di atas 5%.
Diketahui, masalah gagal bayar KoinP2P disebabkan dugaan kejahatan salah satu peminjam atau borrower berinisial M, pemilik grup bisnis MPP, yang disebutkan membawa kabur dana para lender. Adapun MPP adalah perusahaan distributor kelas kakap yang sudah beroperasi sejak 2000. MPP mendistribusikan barang dari pabrikan ke distributor kecil (UMKM), kemudian UMKM mendistribusikan ke toko-toko kelontong.
KoinP2P menerangkan hasil pengecekan di lapangan menunjukkan bahwa masalah utama ada di pemilik MPP. Sebab, para pelaku UMKM yang menjadi ekosistem MPP merupakan peminjam yang baik dan berkomitmen tinggi dalam melakukan pembayaran. Disebutkan dana yang sudah dibayarkan pelaku UMKM tidak lagi disetorkan ke para lender (via KoinP2P), melainkan dibawa kabur atau digelapkan.
Atas dasar itu, dikabarkan KoinP2P telah mengirimkan permohonan persetujuan penundaan pembayaran dana kepada lender. Direktur KoinP2P Jonathan Bryan menyampaikan pihaknya mengestimasi waktu dua tahun untuk memulihkan dana pemberi pinjaman yang terdampak. Selain itu, adanya kompensasi 5% per tahun dibagikan setiap bulan.
Baca Juga: Masalah Gagal Bayar, OJK Lakukan Upaya Penegakan Hukum Terhadap Borrower KoinP2P
KoinP2P juga sempat mengungkapkan kepada Kontan, mereka telah melaporkan insiden tersebut kepada pihak kepolisian dan OJK guna memastikan investigasi yang menyeluruh dan penyelesaian yang tuntas.
Selain memberlakukan standstill sementara, KoinP2P juga sempat mengupayakan untuk mengamankan suntikan modal baru guna mendukung operasi dan komitmen yang tengah berlangsung. Namun, sejauh ini belum ada kabar mengenai suntikan modal tersebut.
Kontan juga mendapati keluhan para lender di media sosial bahwa dana mereka di KoinWorks mangkrak selama 1–3 tahun tanpa adanya kejelasan.
Berdasarkan kabar terakhir, Agusman menyampaikan OJK sedang melakukan upaya penegakkan hukum terhadap borrower KoinP2P tersebut.
"Upaya penegakkan hukum mengenai borrower yang diduga membawa kabur uang lender sedang dilakukan, termasuk berkoordinasi dengan aparat penegak hukum," ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Selasa (15/7/2025).
Lebih lanjut, Agusman sempat mengatakan OJK terus mendorong KoinP2P untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan, guna memastikan terpenuhinya hak para pemberi dana (lender), serta keberlanjutan usaha Dia bilang OJK juga terus melakukan pemantauan penyelesaian permasalahan terkait penyelenggara yang dimaksud.
Jika menilik situs resmi perusahaan, angka TWP90 KoinP2P telah menyentuh 19,65% per 29 Juli 2025.
Baca Juga: Tersangkut Masalah Gagal Bayar, OJK Dorong KoinP2P Lakukan Langkah Perbaikan
Selanjutnya: Mikel Arteta Belum Puas Belanja Pemain! Arsenal Masih Incar Eze dari Crystal Palace
Menarik Dibaca: Promo Richeese Factory Paket Pengajar Senin-Kamis, 2 Firewings + Nasi Rp 22.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News