Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Noverius Laoli
“Pertumbuhan yang didominasi CASA ini juga menghasilkan CASA ratio BNI di level 70,5%, atau naik 80 bps dibandingkan periode sama tahun lalu,” ujar Okki.
Setali tiga uang, digitalisasi yang gencar dilakukan BNI kata Okki menjadikan struktur funding berbasis transaksional perseroan menguat. Pendukung utamanya, lanjut Okki, yakni BNIdirect dan Wondr by BNI.
Melansir presentasi kinerja kuartal I 2025 BNI, volume dan frekuensi transaksi BNIdirect tumbuh masing-masing 33,2% YoY dan 16,4% YoY menjadi Rp 2,374 triliun dan 337 juta transaksi.
Baca Juga: Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mini Terhimpit Bank Bermodal Jumbo
Sedangkan pada Wondr by BNI masing-masing tumbuh 31,1% YoY dan 57,5% YoY sebesar Rp 455 triliun dan 501 juta transaksi.
Okki optimistis, pertumbuhan DPK ini dapat dijaga hingga akhir tahun 2025, seraya fokus perseroan yang tertuju untuk mengembangkan program-program seperti Undian Rezeki Wondr by BNI dan optimalisasi cabang melalui branch transformation.
Selanjutnya: Penguatan Rupiah Berpotensi Berlanjut pada Senin (19/5), Didukung Sentimen Global
Menarik Dibaca: Gaet 8.000 Pelari, BFI RUN 2025 Menularkan Energi Positif Menuju Gaya Hidup Sehat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News