Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance terus menunjukkan perlambatan sejak awal tahun ini. Misalnya saja, posisi Januari 2025, piutang pembiayaan multifinance tumbuh sebesar 6,04% secara Year on Year (YoY) dengan nilai Rp 504,33 triliun.
Angka pertumbuhannya melambat per Februari 2025 tercatat sebesar 5,92% YoY dengan nilai Rp 507,02 triliun. Selanjutnya, per Maret 2025 tercatat tumbuh 4,60% YoY dengan nilai Rp 510,97 triliun, kemudian tumbuh sebesar 3,67% YoY dengan nilai Rp 504,18 triliun per April 2025.
Setelah itu, hanya tumbuh 2,83% YoY per Mei 2025 dengan nilai Rp 504,58 triliun, lalu pertumbuhannya per Juni 2025 hanya sebesar 1,96% YoY dengan nilai Rp 501,83 triliun atau berada di titik terendah sepanjang tahun ini.
Mengenai hal itu, praktisi dan pengamat industri pembiayaan Jodjana Jody berpendapat perlambatan pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance tak terlepas dari tantangan yang menyelimuti industri multifinance pada tahun ini, baik dari sisi pelemahan daya beli masyarakat hingga lesunya pasar otomotif yang menjadi penopang utama pembiayaan multifinance.
Baca Juga: Kinerja Multifinance Semester I-2025: BFIN Raih Kinerja Solid, Emiten Lain Tertekan
Oleh karena itu, Jody memproyeksikan piutang pembiayaan multifinance hanya bisa tumbuh single digit hingga akhir tahun ini.
"Perkiraan saya akan sekitar 5%-6% saja hingga akhir tahun ini, itu sudah bagus," ungkapnya kepada Kontan, Sabtu (9/8/2025).
Jody menambahkan industri multifinance sepertinya masih akan diselimuti tantangan yang sama hingga akhir tahun ini. Di sisi lain, di tengah daya beli masyarakat yang lesu, multifinance juga dituntut harus selektif dalam memberikan pembiayaan untuk menjaga tingkat rasio kredit macet tetap terjaga.
Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memproyeksikan piutang pembiayaan multifinance dapat tumbuh sebesar 8%-10% pada 2025. Mempertimbangkan berbagai dinamika perekonomian yang ada, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman memperkirakan pertumbuhan multifinance berpotensi lebih rendah daripada proyeksi yang dicanangkan pada tahun ini.
Baca Juga: Kinerja Multifinance Semester I-2025 Bervariasi, Simak Rekomendasi Sahamnya
"Piutang pembiayaan diproyeksikan masih akan tumbuh positif pada 2025, meskipun terdapat risiko lebih rendah pertumbuhannya daripada proyeksi sebelumnya yang sebesar 8%-10%. Dengan demikian, diperlukan peningkatan piutang pembiayaan yang besar ke depannya," ujarnya dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (4/8/2025).
Agusman mengatakan OJK akan melakukan review secara berkala mengenai proyeksi pertumbuhan yang telah dicanangkan, dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian.
Untuk mendorong pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance, OJK tengah mempersiapkan langkah deregulasi (penyesuaian) pengaturan di bidang multifinance.
"Persiapan langkah-langkah deregulasi (penyesuaian) pengaturan secara terukur mencakup kelonggaran uang muka pembiayaan dan persyaratan fasilitas pendanaan pada industri multifinance," ucapnya.
Agusman berharap langkah kebijakan deregulasi tersebut mampu membuat pembiayaan di industri multifinance bisa berkembang, sehingga bisa mendukung perekonomian nasional.
Baca Juga: Kinerja Multifinance Belum Merata, Tekanan Risiko Kredit Masih Membayangi
Selanjutnya: Bangun Kosambi (CBDK) Bukukan Marketing Sales Rp 294 Miliar di Semester I 2025
Menarik Dibaca: 9 Rekomendasi Jus yang Bagus Diminum saat Diet untuk Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News