kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

DPBM Sebut Investasi pada Instrumen ESG Baru 1% dari Total Investasi


Senin, 04 September 2023 / 18:34 WIB
DPBM Sebut Investasi pada Instrumen ESG Baru 1% dari Total Investasi
ILUSTRASI. Dana pensiun.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dana Pensiun Bank Mandiri (DPBM) menyatakan bahwa perseroan sangat mendukung penuh investasi pada prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) ini, contohnya melakukan investasi pada instrumen yang mendukung ESG.

“Di internal Dapen sendiri kami membuat program kerja yang bertujuan untuk men-support ESG ini,” ujar Direktur Utama DPBM, Ali Farmadi kepada Kontan.co.id, dikutip Senin (4/9).

Ali menyebutkan bahwa saat ini investasi DPBM pada instrumen ESG baru sekitar 1% dari total investasi. Namun, secara bertahap perseroan bakal menambah porsinya asal sesuai dengan risk appetite dan target return yang diharapkan.

“Dukungan riil DPBM terhadap ESG antara lain dengan membeli greenbond Bank Mandiri dan BNI dengan serta melakukan pembelian Exchange Trade Fund (ETF) barbasis ESG,” sebutnya.

Baca Juga: ADPI Sebut Investasi di Instrumen ESG Masih Didominasi Dapen Besar

Dia bilang, return pada obligasi cukup bagus sesuai dengan kondisi pasar saat ini, kemudian untuk instrumen reksadana ETF berbasis Sri Kehati dan ESG memberikan return yang cukup menarik.

“Instrumen Reksadana ETF barbasis Sri Kehati dan ESG merupakan salah satu penyumbang capital gain dan meningkatkan hasil usaha bersih untuk ETF, kita lakukan trading dengan return sekitar 8,5%,” terangnya.

Ali menuturkan bahwa di sisa tahun 2023 ini, DPBM tetap melanjutkan investasi pada instrumen obligasi korporasi sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar. Di mana sebagian diperuntukkan untuk obligasi korporasi berwawasan lingkungan yang tersedia di pasar dan sesuai dengan target yield serta risk appetite DPBM.

“Di samping itu kami memiliki anggaran untuk Reksadana ETF sekitar dengan target utamanya adalah ETF yang memiliki kinerja dan prospek yang baik. Investasi Reksadana ETF tetap akan kami lakukan trading jual beli secara aktif memanfaatkan pergerakan IHSG pada tahun berjalan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×