kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

DPK Allo Bank Capai Rp 8,78 Triliun per September 2025


Minggu, 26 Oktober 2025 / 14:27 WIB
DPK Allo Bank Capai Rp 8,78 Triliun per September 2025
ILUSTRASI. Allo Bank catat dana pihak ketiga (DPK) melonjak 78% YoY menjadi Rp 8,78 triliun hingga kuartal III-2025


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Industri perbankan nasional mencatatkan pemulihan signifikan dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) seiring dengan ekspansi keuangan pemerintah dan pelonggaran likuiditas oleh Bank Indonesia (BI).

Sejumlah bank digital berhasil mencatat lonjakan simpanan nasabah secara tahunan di tengah kondisi pasar yang mulai stabil. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) misalnya.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, total DPK Allo Bank mencapai Rp 8,78 triliun, naik 78,3% secara tahunan (YoY) dari Rp 4,93 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Outstanding Paylater Allo Bank Tumbuh 40% per Agustus 2025

DPK Allo Bank per September 2025 didominasi oleh simpanan berjangka atau deposito yang mencapai Rp 7,76 triliun. Disusul oleh tabungan sebesar Rp 812,9 miliar, dan giro sebesar Rp 200,4 miliar.

Ada pun dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21–22 Oktober 2025, BI melaporkan bahwa pertumbuhan DPK industri perbankan mencapai 11,18% secara tahunan (YoY).

Angka ini menunjukkan percepatan yang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, ketika pertumbuhan DPK masih berada di level satu digit.

Peningkatan DPK tersebut sejalan dengan ekspansi keuangan pemerintah, antara lain melalui penempatan dana pemerintah pada sejumlah bank besar. Di sisi lain, BI juga melanjutkan kebijakan pelonggaran likuiditas dan memberikan insentif makroprudensial untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan.

Allo Bank, yang tidak termasuk penerima dana pemerintah, menunjukkan kinerja DPK yang kuat. Kondisi ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan digital serta strategi agresif yang diterapkan oleh bank-bank digital dalam mengakuisisi nasabah baru.

Direktur Risiko, Kepatuhan, dan Hukum Allo Bank Ganda Raharja Rusli menilai bahwa penempatan dana pemerintah di bank-bank Himbara turut membantu menurunkan tekanan kompetisi suku bunga simpanan yang sempat memanas di awal tahun.

 

"Kami di Allobank melihat dampak penempatan dana pemerintah di Himbara, membuat perang suku bunga simpanan di bank seperti yang terjadi di awal tahun mereda," ujar Ganda kepada Kontan, Kamis (23/10/2025).

Ke depan, Ganda bilang Allo Bank akan terus menjaga tingkat DPK seiring pertumbuhan kredit yang bisa disalurkan Bank, dengan tetap menjaga biaya DPK agar bank tetap bersaing tapi tidak membebani kondisi keuangan bank.

Selanjutnya: Strategi Atasi Picky Eater: Anak Sehat, Gizi Optimal!

Menarik Dibaca: Apa yang Terjadi Apabila Mengonsumsi Ayam Setiap Hari?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×