Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim mencatat per April 2024 secara gabungan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh tipis di angka 1,18%.
Adapun faktor seperti kompetisi industri keuangan, nilai belanja baik pemerintah daerah maupun masyarakat yang belum bergeliat hingga manajemen internal jadi penghambat kinerja Bank Jatim di periode ini.
Baca Juga: Bank Jatim Targetkan Penyaluran Kredit Ekspor Tumbuh hingga 12% di Tahun 2024
Direktur Keuangan ,Treasury dan Global Services Edi Masrianto merinci bahwa per April 2023 ini pertumbuhan DPK BJTM didorong oleh giro sebesar 4,27% (YoY) atau setara Rp22,415 miliar, tabungan tumbuh 10,12% YoY atau setara Rp27,384 miliar dan deposito turun 7.54% yoy atau setara Rp30,561 miliar.
Menurut Edi sejak awal manajemen sudah mengarahkan bahwa pengelolaan DPK mereka akan bersumber dari Current Account Saving Account (CASA) atau dana murah yang mereka himpun.
Hal ini bertujuan antara lain untuk dapat menekan beban bunga yang harus mereka keluarkan.
Ia merinci beberapa hal yang dilakukan Bank Jatim seperti digitalisasi pada ekosistem baik di skala pemerintah daerah dan turunannya untuk menjaga pengelolaan CASA yang sumbernya dari nasabah tetap yaksi ASN setempat.
Upaya lain seperti promosi below the line, penawaran sejumlah benefit hingga layanan prioritas.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Modal Kerja Bank Jatim Terus Meningkat
Ke depan target dana Bank Jatim disebut Edi, sifatnya sangat dinamis dan masih dapat berubah sesuai dengan kondisi market dan makro.
Namun Edi menegaskan bahwa Bank Jatim berupaya mencapai persentase pertumbuhan biaya dana maksimal single digit hingga akhir tahun ini.
“Kami berusaha bahwa persentase pertumbuhan biaya dana maksimal single digit,” kata Edi pada Jumat (31/5).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News