kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPK di awal tahun tumbuh lebih lambat


Sabtu, 02 Maret 2019 / 18:20 WIB
 DPK di awal tahun tumbuh lebih lambat


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Awal tahun tampaknya masyarakat masih enggan menyimpan dananya di bank. Ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada Januari 2019 secara year on year (yoy) dibandingkan pertumbuhan di Desember 2018 yoy.

Dalam analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), pada Januari 2019 perbankan berhasil menghimpun DPK senilai Rp 5.365,7 triliun dengan pertumbuhan 5,1% (yoy).

Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan di Desember 2018 mencapai 6,1% (yoy) yang senilai Rp 5.457,2 trliun. Perlambatan DPK terjadi pada seluruh instrumennya, seperti dikutip laporan BI.

Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Suprajarto mengatakan, kondisi tersebut sejatinya lumrah. Kondisi itu juga biasa terjadi di BBRI. Misalnya, karena siklus produksi dan pencairan dana pemerintah atau swasta.

"Jika merunut siklus tahunan, maka pada akhir kuartal 1 biasanya penghimpunan DPK akan kembali menggeliat," ujarnya, Jumat (1/3).

Bank BRI menargetkan hingga kuartal I-2019 DPK bisa tumbuh 11% hingga 13% secara yoy. Hingga akhir 2018,  Bank BRI berhasil menghimpun DPK mencapai Rp 944,2 triliun, tumbuh 12,2% yoy dibandingkan tahun 2017 senilai Rp 841,6 triliun.

Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga mengalami pertumbuhan DPK pada Januari 2019 yang melambat dibandingkan Desember 2018. Pada Januari 2019, bank BTN berhasil mengumpulkan DPK senilai Rp 211,4 triliun dengan pertumbuhan 16,2% yoy.

Sementara pada Desember 2018, BBTN berhasil mengumpulkan DPK sebesar Rp 211,4 triliun denan pertumbuhan 18,5% yoy.

Direktur Keuangan Bank BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan, hingga akhir kuartal 1-2019 ditargetkan pertumbuhan DPK BTN sebesar 15% yoy, sesuai yang dicanangkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.

Tetap tumbuh

Namun Bank Mayapada justru mengalami akselerasi pertumbuhan DPK di awal tahun. Pada Januari 2019, Mayapada berhasil menghimpun DPK senilai RP 75,2 triliun dengan pertumbuhan 16,0% yoy.

Sementara pengumpulan DPK di Desember 2018 sebesar RP 71,5 triliun dengan pertumbuhan 14,2% yoy. DPK kami jaga sesuai pertumbuhan kredit, ujar Direktur Utama Bank Mayapada Hariyono Tjahjarijadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×