kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DPK valuta asing tumbuh dua digit di triwulan pertama


Kamis, 23 Mei 2019 / 19:03 WIB
DPK valuta asing tumbuh dua digit di triwulan pertama


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan semakin membaik. Meningkatnya peghimpunan dana masyarakat tersebut tidak hanya terjadi pada mata uang rupiah tetapi juga pada valuta asing (valas). Bahkan, valas tercatat mengalami peningkatan paling tinggi.

Berdasarkan analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), total DPK valas per Maret 2019 mencapai Rp 778,1 triliun atau tumbuh double digit sebesar 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

Sementara total DPK di periode itu hanya tumbuh 6,3% yoy menjadi Rp 5.456,2 triliun. Pasalnya, DPK rupiah hanya tumbuh satu digid yakni 5,5% menjadi Rp 4.678,1 triliun. Adapun rasio valas terhadap total DPK tersebut mencapai 14,26%.

Bila dirinci berdasarkan jenisnya, dana mahal alias deposito dalam bentuk valas naik paling tinggi menembus 22,2% yoy menjadi Rp 367 triliun. Sedangkan tabungan dan giro masing-masing tumbuh 3,,7% dan 3,2%.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) merupakan salah satu bank yang berhasil mencatatkan pertumbuhan DPK valas secara signifikan. Kuartal I 2019, DPK Valas bank pelat merah ini tumbuh hingga 23%.

"Pertumbuhan ini tentunya berdampak pada komposisi DPK Valas dibanding Rupiah yang sedikit meningkat menjadi sekitar 14%." ungkap Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada Kontan.co.id, Kamis (23/5).

Haru menjelaskan, pertumbuhan tersebut didorong oleh pelemahan nilai Kurs Rupiah bulan lalu. Akibatnya, mendorong peningkatan secara nilai ekuivalen Rupiah

Dengan melihat kondisi global akhir-akhir ini, Haru melihat pertumbuhan DPK Valas masih terbuka terlebih faktor interest differential Indonesia masih ada sehingga perseroan masih optimis bisa mencapai target baik secara volume maupun komposisi.

"Untuk target valas tidak ada secara spesifik tetapi DPK secara keseluruhan kami targetkan tumbuh 12%-14%." tambahnya.

Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk mencatatkan hal sebaliknya . Bank ini memang tidak fokus membidik dana valas mengingat mayoritas pinjaman perseroan diberikan dalam Rupiah. Casa valas CIMB masih tumbuh sekitar 10% yoy di triwulan pertama tetapi deposito valas menurun sehingga secara total DPK valas relatif tidak tumbuh.

Sampai akhir tahun, CIMB tidak akan terlalu gencar membidik DPK Valas. "Untuk pertumbuhan DPK tahun ini, kami targetkan mayoritas datang dari Rupiah." ungkap Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB Niaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×