kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Kredit Macet Fintech Naik, GandengTangan dan Amartha Perkuat Mitigasi Risiko


Selasa, 08 Juli 2025 / 20:28 WIB
Kredit Macet Fintech Naik, GandengTangan dan Amartha Perkuat Mitigasi Risiko
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, tingkat wanprestasi lebih dari 90 hari (TWP90) atau kredit macet pada sektor fintech lending tercatat meningkat menjadi 3,19% per Mei 2025.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, tingkat wanprestasi lebih dari 90 hari (TWP90) atau kredit macet pada sektor fintech lending tercatat meningkat menjadi 3,19% per Mei 2025. Angka ini naik dari posisi April 2025 yang sebesar 2,93%.

Chief Operating Officer (COO) GandengTangan, Darul Syahdanul mengatakan, TWP90 di platform GandengTangan saat ini berada di level 3,56%. Menurutnya, tantangan utama dalam menjaga kualitas pembiayaan berasal dari karakteristik sektor yang mereka layani.

“Karena kami menyalurkan pembiayaan produktif untuk UMKM, salah satu penyebab meningkatnya TWP90 adalah menurunnya omzet penjualan atau adanya kendala operasional yang dihadapi peminjam,” ujar Darul kepada Kontan, Selasa (8/7).

Baca Juga: AFPI Sebut Ajakan Gagal Bayar Jadi Penyebab Utama Meningkatnya TWP90 Fintech Lending

Untuk menjaga agar rasio wanprestasi tidak terus meningkat, GandengTangan memperluas kolaborasi dengan ekosistem bisnis melalui skema closed loop financing. Menurut Darul, pendekatan ini efektif dalam mengurangi risiko penyalahgunaan dana atau side streaming.

“Kami terus berupaya menjaga trust dengan cara melakukan underwriting dengan ketat dan menjaga transparansi dengan lender,” tambah Darul.

Seiring tren kenaikan TWP90 di industri fintech lending, pelaku usaha di sektor ini dihadapkan pada tantangan menjaga kualitas portofolio pinjaman. 

Berbagai pendekatan dilakukan masing-masing platform untuk merespons situasi tersebut. PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) misalnya, mengandalkan kombinasi antara teknologi dan pendekatan berbasis komunitas dalam menjaga kualitas portofolio.

“Kami menggunakan teknologi AI dalam mengukur profil risiko akar rumput, intervensi pendampingan oleh 9.000+ tenaga lapangan, pendekatan berbasis komunitas, dan bisnis yang tetap fokus pada kebutuhan segmen akar rumput,” ungkap VP Public Relations Amartha, Harumi Supit kepada Kontan, Selasa (8/7). 

Baca Juga: Outstanding Pembiayaan Fintech P2P Lending Rp 82,59 Triliun per Mei 2025

Selanjutnya: IHSG Menguat, Simak Rekomendasi Teknikal Saham SMDR, MAPI, ASII untuk Rabu (9/7)

Menarik Dibaca: Elementbike Kantongi Lisensi Warner Bros, Siap Rilis Desain Superhero DC Comics

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×