kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.912   12,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

DPR minta penyelesaian kasus gagal bayar Jiwasraya tuntas pada 2023


Senin, 03 Februari 2020 / 17:42 WIB
DPR minta penyelesaian kasus gagal bayar Jiwasraya tuntas pada 2023
ILUSTRASI. Warga melintas di depan kantor Pusat Asuransi Jiwasraya Jakarta, Selasa (15/1). Komisi XI DPR RI meminta proses penyelesaian kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) rampung pada 2023./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/01/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi XI DPR RI meminta proses penyelesaian kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) rampung pada 2023. 

Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto menyatakan kasus yang melibatkan 5,5 juta nasabah dan 17.000 investor pada produk Saving Plan JS Jiwasraya bisa tuntas selama tiga tahun ke depan. 

Baca Juga: Kejagung periksa delapan orang saksi terkait dugaan korupsi Jiwasraya hari ini

"Kami sepakat dengan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa solusi ini harus selesai maksimal 3 tahun. Jadi Jiwasraya harus selesai maksimal 3 tahun dari sekarang. BPK melakukan pemeriksaan bertahap. Sudah ada solusinya," kata Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto di Gedung BPK, Jakarta, Senin (3/2).

Ia menuturkan penyelesaian kasus Jiwasraya tidak boleh malampaui target yang telah dipatok. Guna mencapai target itu, Dito bilang panitia kerja (Panja) pengawas industri jasa keuangan Komisi XI mulai bekerja. 

"Pembahasan dengan BPK hari ini sebagai masukan bagi karena panja pengawas industri keuangan mulai bekerja. Tujuannya untuk mencari solusi. Pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK tujuan utamanya untuk mengembalikan hak nasabah," papar Dito.

Sayangnya Dito tidak menjelaskan secara rinci bagaimana penyelesaian kasus Jiwasraya selama tiga tahun ke depan. Ia hanya menyebut bahwa Kementerian BUMN telah berkomitmen mulai menyicil dana nasabah pada kuartal pertama 2020.

Baca Juga: Efek Jiwasraya Menghapus January Effect, Begini Saran Analis untuk Investor Saham

Dito mengimbau agar masyarakat tetap tenang, karena pemerintah berkomitmen untuk segera menuntaskan kasus gagal bayar Jiwasraya ini.

"Kita minta pada masyarakat dan nasabah untuk tenang dan percayakan pada kami. Menyangkut hal-hal hukum akan diselesaikan penegak hukum dan kami akan memberikan dukungan," jelas Dito.

Sebelumnya Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menyebut beberapa langkah penyehatan Jiwasraya. Pertama lewat lewat strategi bisnis ritel, Jiwasraya membidik premi bisnis baru senilai Rp 330 miliar.

Demi mengejar target tersebut, Hexana akan menjalani empat tahap mulai dari pelatihan agen, penjualan produk, program pemasaran serta rekrutmen agen baru di Jiwasraya.

Khusus pada produk, Jiwasraya akan fokus menjual JS Pro Mapan dan JS Pro Idaman, sembari dilengkapi JS Anuitas serta JS Optima Assurance.

Baca Juga: Jalan Berliku Pembayaran Hak Nasabah Jiwasraya dan Asabri

“Kami akan melakukan branchmark produk dan layanan dengan kompetitor. Serta melakukan evaluasi kinerja produk secara berkala,” papar Hexana, beberapa waktu lalu.

Kedua, Jiwasraya membidik dana Rp 3,08 triliun melalui strategi korporasi yang menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada tiga tahap yang dilakukan berupa program konversi dan repricing, program pendukung dan penetrasi pasar.

Untuk memperluas penetrasi pasar di BUMN, Jiwasraya akan mengembangkan produk JS Personal Accident, JS Proteksi Kematian, JS Health Care Protection dan Critical Illnes.

Kemudian melakukan pertemuan dengan nasabah tetap Jiwasraya serta menjalin kerja sama co-insurance melalui Jiwasraya Putra.

Baca Juga: Utang Jiwasraya ke BRI ditargetkan lunas bulan Maret 2020

Ketiga, strategi bisnis secara digital yang menargetkan premi Rp 1,8 miliar. Strategi ini menggunakan tiga kanal yaitu insurtech, promosi serta pemasaran produk. Melalui kanal insurtech, Jiwasraya akan menjual produk JS Travel Insurance di bandara, pelabuhan, stasiun kereta api dan terminal bus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×