kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   -55,00   -0,34%
  • IDX 7.057   -8,46   -0,12%
  • KOMPAS100 1.055   -0,65   -0,06%
  • LQ45 828   -2,28   -0,27%
  • ISSI 215   0,07   0,03%
  • IDX30 424   -0,68   -0,16%
  • IDXHIDIV20 513   0,21   0,04%
  • IDX80 120   -0,17   -0,14%
  • IDXV30 125   0,79   0,63%
  • IDXQ30 142   0,12   0,08%

Dua bank akan akuisisi multifinance


Selasa, 31 Agustus 2010 / 08:12 WIB
Dua bank akan akuisisi multifinance


Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Test Test

JAKARTA. Pasar perusahaan pembiayaan (multifinance) bakal semakin riuh. Walau sudah sesak pemain, bisnis ini rupanya masih memikat para investor. Saat ini minimal ada 10 investor yang berkeinginan masuk ke bisnis ini. Mereka sekarang sedang mengurus proses perizinan.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia mengatakan selain investor lokal, ada sejumlah investor asing yang juga berminat mengadu untung di bisnis pembiayaan. Masing-masing investor memilih cara berbeda menerjuni industri pembiayaan. Ada yang berniat mengakuisisi perusahaan pembiayaan lain, ada pula yang hendak mendirikan perusahaan baru.

Meski tak menyebutkan secara detail para investor tersebut, Wiwie menyatakan bahwa investor lokal yang tertarik masuk ke bisnis ini ada yang berasal dari perbankan. "Ada dua bank yang yang bakal masuk. Mereka tengah mencari perusahaan pembiayaan yang siap mereka akuisisi," ungkapnya. Investor asing yang berminat masuk antara lain berasal dari Jepang. Investor Negeri Sakura itu akan menjajal pembiayaan di sektor alat berat.

Bahkan, investor Jepang itu sudah mendatangi APPI guna mencari informasi seputar bisnis pembiayaan di Indonesia. Mereka tertarik masuk ke pembiayaan alat berat lantaran sudah memiliki hubungan kerjasama dengan produsen alat berat.

Tak khawatir bersaing

Bagi pemain lama, kedatangan pemain baru itu berarti bertambahnya pesaing. Namun Wiwie menampik hal itu. Dia bilang, masuknya pemain baru tidak akan membuat persaingan bisnis menjadi tidak sehat. Alasannya, kue pasar pembiayaan di Tanah Air memang masih teramat besar.

Presiden Direktur PT Trust Finance Muhammad Nashir mengamini. Dia menilai, kedatangan investor baru bukan menjadi ancaman. "Seperti halnya lini bisnis yang lain. Ketika ada pemain baru yang masuk justru menjadi tantangan perusahaan agar lebih inovatif dan lebih kreatif lagi," ujar Nashir.

Trust Finance yang mulai tahun ini fokus menggarap pembiayaan alat berat pun tak takut bersaing. Terlebih, perusahaan ini baru-baru ini mendapatkan penawaran kerjasama dari produsen alat berat Sumitomo yang akan mendirikan pabrik di Indonesia pada 2011 mendatang. Nashir berharap, lini bisnis alat berat kelak bisa menyumbang separuh dari total pendapatan Trust Finance.

Terbukanya potensi pembiayaan juga dampak dari keseriusan pemerintah membenahi industri ini. Itu dapat terlihat misalkan dari langkah Kementerian Keuangan melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) yang memberikan sanksi tegas kepada perusahaan pembiayaan yang tak menggubris peraturan.

Seperti yang terjadi pekan lalu, Bapepam-LK kembali mencabut izin usaha tiga perusahaan pembiayaan yakni PT Ometraco Multiartha, PT Alindo Internusa Finance, dan PT Perdana Cipta Multi Finance. "Kalau tidak niat menjalankan usaha di bidang ini, lebih baik dibersihkan saja," ujar Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Bapepam-LK M. Ihsanuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×