Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
Sementara penyaluran kredit BRI sejatinya masih mencatat pertumbuhan positif sebesar 3,9% (yoy) menjadi Rp 938,374 triliun.
Segmen mikro menjadi penopang dengan pertumbuhan sebesar 14,18% (yoy). Segmen lain pun masih mencatat pertumbuhan yang positif kecuali dari korporasi yang terkontraksi 11,56% (yoy).
“Saya kira penurunan eksposur di segmen korporasi memang tepat karena kami memang cukup hati-hati menyalurkan kredit korporasi dan fokus ke segmen mikro, dan UMKM,” sambung Sunarso.
Baca Juga: Bidik pertumbuhan KPR 17% pada 2021, Bank BRI (BBRI) sasar kalangan milenial
Dari paparan perseroan, segmen korporasi memang jadi biang keladi meningkatnya rasio NPL perseroan dari 2,94% pada 2019 menjadi 2,94% akhir tahun lalu. NPL segmen korporasi mencapai 12,58%.
Ke depannya Sunarso juga bilang penyaluran kredit di segmen korporasi akan dikendalikan, agar pertumbuhannya tak melebihi eksposur di segmen mikro yang mencatat NPL relatif rendah sebesar 0,83%.
“Kami akan makin fokus mencari sumber pertumbuhan baru pada dua area, pertama adalah nasabah existing yang telah naik kelas, dan segmen ultra mikro,” ungkap Sunarso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News