Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - Pandemi yang melanda tahun 2020 lalu hampir mematikan usaha para peternak kecil yang berada di wilayah Kabupaten Sukadana, Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Tantangan inilah yang kemudian membuat sebagian warga berinisiatif untuk membuat sebuah kelompok usaha.
Sekretaris Klaster Mandiri Makmur Edi Widianto bercerita, saat itu para peternak kecil di sana mengalami kesulitan untuk memasarkan telur hasil ternak karena pembatasan sosial. Mereka pun kemudian mencari solusi dengan membentuk kelompok agar telur bisa terjual.
“Dari situ akhirnya kami berinisiatif membentuk suatu kelompok usaha untuk mengupayakan agar telur milik peternak kami ini bisa terjual. Jadi kita upayakan penjualannya nggak ada hambatan. Saat itu kami membantu mengurus izinnya, hingga lolos penjualannya sampai Jakarta,” ungkap Edi.
Baca Juga: Tabungan BritAma Bisnis dari BRI Berikan Limit Transaksi Hingga Rp5 Miliar
Ia menjelaskan, saat awal membentuk kelompok usaha, hanya beberapa peternak yang bergabung. Kelompok tersebut sudah memiliki lebih dari 40 anggota aktif. Selain membangun kerja sama antarpeternak, Klaster Usaha Mandiri Makmur ini juga menjalin kerja sama dengan para pengepul telur ayam agar usaha dan ekonomi warga semakin sejahtera.
Klaster usaha ini juga membantu para peternak kecil yang ada di wilayah tersebut lewat berbagai upaya, mulai dari dari proses produksi, penekanan biaya produksi yang minim, pengelolaan pakan ternak, hingga distribusi penjualan.
“Kalau produksi untuk seluruhnya itu memang kita tidak punya datanya karena ini terdiri dari pengepul dan beberapa sub agen juga. Tetapi kalau dikumpulkan itu bisa mencapai kurang lebih 10 ton produksi telur per hari secara keseluruhan,” ujar pria berusia 41 tahun tersebut.
Dari perkiraan total produksi tersebut, Edi menjelaskan kira-kira Klaster Usaha Mandiri Makmur mendapatkan omzet Rp2 juta setiap harinya. Berkat berbagai usaha tersebut, peternak bisa mampu mengembalikan sumber utama mata pencaharian yang diandalkan masyarakat selama bertahun-tahun.
“Alhamdulillah kesejahteraan masyarakat pasti terdampak karena kami membantu peternak untuk bisa menekan biaya produksi yang lebih rendah sehingga harga telur bisa tetap stabil,” terang Edi.
Pendampingan BRI
Klaster Usaha Mandiri Makmur menjadi satu dari sekian banyak klaster usaha lain yang menjadi binaan BRI. Edi menjelaskan, pendampingan dari BRI merupakan buah dari kerja keras masyarakat yang berusaha mencari solusi di tengah himpitan pandemi lalu.
“Saat itu banyak keluhan peternak kecil karena telurnya nggak terjual. Kalau pun terjual harganya sangat murah dan nggak sesuai biaya produksi. Akhirnya kita coba cari solusi. Kebetulan ada kawan dari BRI yang mengarahkan. Alhamdulillah langsung mendapat bantuan,” ungkap Edi.
Ia menjelaskan bantuan BRI sangat mendukung para peternak yang bergabung dalam Klaster Usaha Mandiri Makmur ini. Bantuan yang diperoleh pun berupa mesin pakan untuk pengolahan pakan ternak. Alhasil, mereka kini memiliki bahan pakan sendiri sehingga mampu menekan biaya produksi.
“BRI juga memberikan fasilitas dana talangan lewat aplikasi PARI (Pasar Rakyat Indonesia). Ini sangat membantu kami anggota klaster, baik itu dari sisi peternak maupun pengepul. Kalau kekurangan modal, kita bisa buka dana talangan. Jadi PARI ini sangat membantu kesejahteraan kelompok,” jelas Edi.
Selain itu, Edi juga mengungkapkan BRI ikut membantu proses penjualan telur dengan membawa Klaster Usaha Mandiri Makmur menuju pasar baru. “Kami dikenalkan ke agen-agen baru secara nasional dan menambah jumlah relasi. Pemasaran selain Lampung, kita juga ke Jakarta, Batam, dan berbagai daerah antar provinsi. Tergantung orderan, yang penting harganya sesuai,” lanjut Edi.
Baca Juga: Tabungan BritAma Bisnis dari BRI Berikan Limit Transaksi Hingga Rp5 Miliar
Pada kesempatan terpisah Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku UMKM lewat program Klasterku Hidupku. Program Klaster Usaha ‘Klasterku Hidupku’ telah menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
"Klasterku Hidupku tentu sangat bermanfaat bagi kelompok usaha dalam mendapatkan dukungan program pemberdayaan. Semoga, apa yang ditunjukkan klaster usaha ini menjadi motivasi dan cerita inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok-kelompok usaha lainnya di berbagai daerah," jelas Supari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News