kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ekonomi lesu, laba bank masih jumbo


Kamis, 17 Oktober 2013 / 09:45 WIB
Ekonomi lesu, laba bank masih jumbo
ILUSTRASI. Vendors wearing protective masks work at food stalls in a market following the recent rise in coronavirus disease (COVID-19) infections in Taipei, Taiwan. REUTERS/Ann Wang


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Meski perekonomian domestik maupun global melemah, perbankan Indonesia masih mampu mencatat kinerja gemilang. Malah, perbankan di Tanah Air pada Agustus 2013 mampu mencetak laba besar di tengah lesunya perekonomian.

Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Bank Indonesia (BI), industri perbankan per Agustus 2013 berhasil meraup laba bersih Rp 70,73 triliun. Pencapaian laba ini tumbuh 18,64% ketimbang periode sama tahun 2012.

Memang, dibanding pertumbuhan Agustus 2012 sebesar 24%, pertumbuhan laba Agustus 2013 masih lambat. Maklum, penyaluran kredit juga sedikit melambat. Per Agustus 2013, pertumbuhan kredit mencapai 22,29%, lebih rendah ketimbang penyaluran kredit pada Agustus 2012 yang tumbuh 22,42%.

Penyumbang terbesar pendapatan laba bank dari pendapatan bunga bersih sebesar Rp 155,87 triliun, tumbuh 17% ketimbang Agustus 2012. BI mencatat, laba perbankan masih besar lantaran pertumbuhan pendapatan bunga lebih tinggi ketimbang kenaikan beban bunga. Pada Agustus 2013, pendapatan bunga tumbuh 17,71% atau sebesar Rp 299,06 triliun dari penyaluran kredit yang mencapai Rp 3.091,42 triliun. Sedangkan, beban bunga hanya naik 9,91% atau senilai Rp 133,19 triliun.

Di sisi lain, beban operasional tumbuh lebih tinggi ketimbang pendapatan operasional selain bunga yang tumbuh 9,63% atau sebesar Rp 91,52 triliun. Beban operasional selain beban bunga naik 13,38% atau senilai Rp 161,92 triliun lantaran kerugian transaksi spot dan derivatif sebesar Rp 30,72 triliun. Maklum, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak fluktuatif.

Bankir optimistis

Industri perbankan tampaknya masih yakin bakal meraup laba besar di akhir tahun 2013. Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja, mengatakan BCA bisa tetap meraup keuntungan dengan strategi mengucurkan kredit sesuai target dan  mencegah pembengkakan biaya dana. "Sejauh ini laba masih akan meningkat," kata Jahja.

Bank Danamon juga menyusun strategi memupuk laba meski pertengahan 2013 lalu tidak memperoleh keuntungan. Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim, mengatakan akan menyesuaikan bunga kredit seiring peningkatan beban bunga.

Sedangkan Direktur Utama Bank Mayora Irfan Oeji, mengakui laba pada akhir tahun kemungkinan tidak besar. Sebab, biaya dana makin membengkak. Padahal, porsi biaya dana mencapai 60% dari total biaya bank.  Untuk itu, Bank Mayora akan mendongkrak kenaikan pendapatan komisi dan memperbesar porsi dana murah.                              

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×