Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit di triwulan pertama tahun 2020 mengalami tantangan berat. Secara siklus, pembiayaan di kuartal pertama setiap tahunnya memang melambat jika dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, perlambatan di awal tahun ini diperkirakan akan lebih dalam mengingat kondisi ekonomi yang masih tertekan.
Memasuki tahun 2020, kondisi ekonomi global semakin bergejolak. Merebaknya wabah virus corona di China membuat ekonomi kian tertekan. Ekonomi Indonesia mulai merasakan dampak negatif dari kondisi tersebut mengingat banyak industri dalam negeri bergantung pada China.
Baca Juga: Kinerja Bank Pelat Merah Tertekan, Berikut Rekomendasi Sahamnya
Dengan kondisi tersebut, bank memperkirakan penyaluran kredit di kuartal pertama tahun ini masih akan lambat.
PT Bank Mandiri Tbk misalnya memprediksi kredit di awal tahun ini belum akan bisa mencapai target tahunan yang sudah ditetapkan.
Royke Tumilaar, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan, wabah corona menambah tekanan yang dihadapi ekonomi dalam negeri sehingga penyaluran kredit masih sepi.
"Kondisi ekonomi masih berat, apalagi baru awal tahun sudah muncul corona. Penyaluran kredit masih akan sangat slow. Mungkin tumbuh 6% saja di kuartal I sudah sangat bagus," katanya kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Untuk tahun 2020, Bank Mandiri menargetkan penyaluran kredit secara keseluruhan sekitar 9%-10%. Penyaluran kredit tersebut masih akan didominasi wholesale banking dengan porsi sekitar 60%-65%. Meski begitu, segmen ritel akan terus digenjot sehingga diperkirakan akan tumbuh lebih besar.