Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Edy Can
SINGAPURA. DBS Group Holdings, salah satu institusi keuangan terbesar di Asia berencana mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Gagasan ini mengemuka karena Indonesia merupakan negara berpenduduk besar dengan potensi ekonomi yang sangat baik.
Chief Executive Officer (CEO) DBS Group Holdings, Piyush Gupta mengatakan, Indonesia potensial menjadi ladang bisnis mereka dimasa yang akan datang. Sebabnya, lanjut Piyush, imbal hasil yang diberikan oleh perbanan di Indonesia merupakan yang terbaik di Asia. “Kami sangat yakin akan perkembangan ekonomi Indonesia,” ujarnya, Senin lalu (27/9).
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang, akan banyak terjadi perubahan. Memang saat ini. Singapura masih sebagai negara yang memberikan kontribusi terbesar bagi DBS Group. Berdasarkan catatan DBS, Singapura hingga kini masih memberikan kontribusi pendapatan bagi DBS dengan porsi sebesar 65%. Namun hingga lima tahun mendatang, diperkirakan proporsinya akan turun menjadi 40%.
Nah, disisi lain, kontribusi dari negara Asia lainnya akan meningkat dari sebelumnya 15% menjadi 30%. Sementara kontrbusi dari negara tirai bambu, China, diperkiraan akan meningkat dari 20% menjadi 30%.
DBS Group, tak tanggung-tanggung akan menyiapkan investasi senilai US$ 1,1 milar dalam jangka waktu 10 tahun mendatang di wilayah Asia. Dana ini nantinya akan dipergunaan untuk belanja modal, seperti pembangunan infrastrutur dan sewa kantor. Di Indonesia, DBS akan memprioritaskan mengelola bisnis Usaha Kecil Menengah (UKM) serta produk keuangan di pasar modal. Ini sebagai salah satu cara mereka menggenjot bisnisnnya di Indonesia. “Bila ingin menjadi pemimpin pasar di Asia, tak ada pilihan kecuali melakukan penetrasi ke China, India dan Indonesia,” tutur Gupta.
Bernard Tan, Komisaris Bank DBS Indonesia menambahkan, saat ini di Indonesia DBS telah memiliki 40 kantor cabang yang terletak di sebelas kota besar, termasuk Jakarta. Kata Bernard, Bank DBS belum berniat menambah jumlah kantor cabang yang ada. Dengan potensi yang ada, DBS Indonesia akan memaksimalkan kinerjanya untuk menjaring lebih banyak konsumen.
Salah program DBS adalah meluncurkan kredit Usaha Kecil Menengah (UKM). “Tiga bulan lagi, kredit UKM akan kami luncuran,” ujar Bernard. Tentu saja Bernard berpromosi, kredit UKM mereka bisa diakses dengan mudah oleh nasabahnya.
Saat ini, kontribusi kredit korporasi memang masih mendominasi penyaluran kredit bank DBS. Hingga medio tahun 2010, Bank DBS berhasil mencatatkan outstanding pinjaman senilai Rp 18,7 triliun. Kredit korporasi, lanjut Bernard, mengambil porsi hingga 90% dari total outstanding.
Genjot infrastruktur
Untuk urusan infrastruktur, DBS Group Holdings memang tidak mau setengah-setengah. Tengok saja kantor baru mereka di Singapura, yakni DBS Asia Hub yang terletak di areal seluas 340.000 square feet. Melihat luas arealnya. Ini merupakan yang terbesar di Changi Business Park. Jangan heran, bila untuk membangun gedung ini, DBS group rela menggelontorkan dana sebesar SGD 200 juta atau setara USD 151 juta.
Gagagan pembangunannya sudah muncul sejak tahun 2007 silam. Sederet fasilitas disiapkan, sehingga karyawan merasa nyaman. Sebut saja Kafe, pusat kebugaran yang beroperasi 24 jam penuh, hingga sanggar tari.
Pada tahun 2013 nanti, DBS akan merelokasi kantor pusatnya di Shenton Way Singapura, ke pusat kota baru Singapura. DBS akan menempati tower 3 Marina Bay Financial Centre dengan luas bangunan 700.000 squere feet. Seiring dengan perkembangan bisnisnya, DBS juga tengah mencari lokasi yang strategis di India dan Indonesia.
Pekan sebelumnya, DBS juga baru saja memulai pengoperasionalannya di DBS Taipe Hub. Berlokasi di Nei Hu Science Park, gedung seluas 46.000 square feet itu ditempati oleh sekitar 500 karyawan. Di Hong Kong, DBS merelokasikan sebagian besar unit operasionalnya ke One Island East di Quarry Bay dan Millenium City 6 Tower di Kwun Tong pada tahun 2009 lalu. Total luas kedua bangunan mencapai 230.000 square feet, dan ditempati oleh 1.600 karyawan.
Seluruh pembangunan sarana infrastruktur ini, juga bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia di DBS. “Merubah peran back office yang tradisonal menjadi lebih agresif dalam memberikan nilai tambah kepada nasabah merupakan bagian penting dalam perjalanan kami,” tambah Gupta.
DBS Academy, adalah tempat pelatihan dan pengembangan yang terletak di Singpura, Hong Kong dan Shanghai yang mampu menghasilkan aset perusahaan yang tangguh.