kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Februari, Rasio Kecukupan Modal Jiwasraya 127%


Selasa, 24 Maret 2009 / 07:43 WIB


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Modal PT Asuransi Jiwasraya merosot drastis di awal tahun ini. Pengurangan modal Jiwasraya terlihat dari merosotnya rasio kemampuan modal menjamin risiko atau risk based capital (RBC) dalam dua bulan pertama 2009.

Pada akhir Februari 2009, RBC Jiwasraya tinggal 127%. Ini hanya 2% di atas batas minimum yang ditetapkan pemerintah, yakni 125%. Padahal pada awal Januari 2009, RBC Jiwasraya masih 154,32%. Dus, RBC Jiwasraya di awal 2009 itu pun lebih tinggi dibandingkan awal 2008, yaitu 142,44%.

Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim menyebut dua penyebab kemerosotan modal Jiwasraya. "Kami menerima lonjakan klaim yang jatuh tempo dan klaim pengembalian tunai sepanjang di Januari-Februari," ujarnya.

Tapi Hendrisman enggan merinci nilai lonjakan klaim maupun penarikan dana dari produk yang jatuh tempo. Ia hanya menegaskan, penurunan modal Jiwasraya tak terkait masalah pengelolaan dana investasi. Hendrisman pun meyakinkan, RBC perusahaan asuransi yang berstatus Badan usaha Milik Negara (BUMN) itu masih aman. "Angka kami masih aman jika melihat ketentuan," kata Hendrisman.

Dalam hitungan pengelola Jiwasraya, RBC mereka masih bisa meningkat. Perbaikan akan berlangsung lebih cepat jika pemerintah selaku pemegang saham pengendali Jiwasraya ikut membantu. "Kami perlu untuk optimalisasi, namun berapa jumlahnya kami masih menghitung," katanya.

Deputi Menteri Negara BUMN bidang Keuangan dan Perbankan Parikesit Suprapto mengatakan, pemerintah belum bisa memastikan berapa besar dana yang akan disuntikkan ke Jiwasraya. Sebab semua rencana penyehatan asuransi plat merah berumur 150 tahun ini harus mendapat persetujuan dari menteri keuangan maupun panitia anggaran DPR. "Yang jelas, kami ingin memperkuat modal Jiwasraya," kata Parikesit.

Namun Parikesit mengakui proses penambahan modal itu bisa berjalan lambat. Ia merujuk pada rencana penambahan modal PT Asuransi Ekspor Indonesia (Asei) yang sudah lama digagas, namun tak kunjung terwujud hingga kini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×