Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending GandengTangan menerapkan sejumlah upaya untuk menekan tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 agar tak membengkak.
Chief Operating Officer GandengTangan Darul Syahdanul mengatakan salah satu upayanya adalah GandengTangan melakukan seleksi yang ketat terkait pengajuan pinjaman.
"Kami juga mengupayakan agar pinjaman yang diperoleh dalam bentuk barang, sehingga penggunaan pinjaman dapat digunakan untuk sesuatu yang produktif atau mendukung kegiatan usaha mereka," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (16/1).
Selain itu, Darul mengatakan pihaknya mengupayakan pinjaman yang disalurkan untuk aktivitas produktif yang masuk dalam supply chain suatu grup atau bisnis besar. Dengan demikian, pembiayaan yang diperoleh dapat meningkatkan kapasitas usaha dari peminjam.
Baca Juga: Kredit Macet Fintech Lending Dominasi Anak Muda, Begini Penjelasan Beberapa Pemain
"Kami juga terus menerapkan prinsip prudent dan memperkaya alternatif data dalam melakukan analisis calon peminjam," kata Darul.
Lebih lanjut, Darul menyampaikan apabila ada borrower yang mengalami kredit macet atau keterlambatan bayar, hal itu karena adanya penurunan pendapatan usaha mereka.
Darul menerangkan TWP90 GandengTangan berada di level 3,5% per 16 Januari 2025. Adapun GandengTangan mencatatkan outstanding pembiayaan sejak berdiri mencapai Rp 553 miliar per 16 Januari 2025.
Sebagai informasi, TWP90 industri fintech lending tercatat sebesar 2,52% per November 2024, atau meningkat dari posisi TWP90 per Oktober 2024 yang sebesar 2,37%.
Selanjutnya: Pelemahan Diperkirakan Berlanjut Jumat (17/1), Rupiah Masih Dibawah Tekanan
Menarik Dibaca: Simak Daftar Promo Kopi Kenangan x Blu, Nikmati Cashback hingga Rp 20.000!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News