Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech dan e-commerce semakin gencar meluncurkan metode layanan bayar nanti atau lebih dikenal dengan Paylater yang telah menjadi alternatif solusi pengelolaan keuangan yang semakin diminati masyarakat karena keamanan dan kemudahan yang ditawarkan untuk pembiayaan aktivitas sehari-hari di masa pandemi.
Lembaga riset Research Institute of Socio-Economic Development (RISED) dalam survei terbaru berjudul "Persepsi Pasar Indonesia Terhadap Pemanfaatan Fitur Pembayaran PayLater" mengungkapkan bahwa layanan paylater membantu konsumen mengatur arus kas (92%), merencanakan keuangan jangka panjang, termasuk menabung.
Hasil riset juga mengungkap masyarakat memandang paylater sebagai solusi alternatif pengelolaan keuangan dan bukan sekadar instrumen pembayaran.
Seperti GoPay Paylater dari Gojek yang menjadi layanan yang paling digemari, terbukti dengan nilai transaksi GoPay Paylater yang meningkat sampai dengan 3,3 kali lipat sepanjang 2020.
Neni Veronica, Head of Growth, GoPay Paylater menjelaskan, salah satu kelebihan GoPay Paylater adalah pengguna tidak perlu mendaftar untuk mendapatkan layanan ini. Selain itu GoPay Paylater tidak menggunakan sistem bunga melainkan satu biaya langganan yang tetap setiap bulannya. Mengatur keuangan semakin mudah karena cukup mengumpulkan semua tagihan untuk dibayarkan satu kali di akhir bulan.
"Kami juga mengirimkan notifikasi pengingat di aplikasi sebelum tanggal pembayaran untuk menghindari keterlambatan. Karena berbagai manfaat dan kemudahan yang ditawarkan, GoPay Paylater menjadi layanan yang paling digemari," kata Neni kepada kontan.co.id, Kamis (25/2).
Baca Juga: Nilai transaksi GoPay Paylater meningkat 3,3 kali di tahun lalu
GoPay Paylater dari Gojek juga melakukan inovasi fitur Pick Your Limit - yang pertama kalinya di layanan fintech di Indonesia. Sesuai dengan namanya, fitur ini membantu pengelolaan keuangan dimana pengguna dapat menentukan sendiri limit penggunaan GoPay Paylater setiap bulannya.
"Pick Your Limit akan tersedia untuk seluruh pengguna GoPay Paylater secara bertahap. Pengguna harus memiliki GoPay Paylater untuk dapat menggunakan Pick Your Limit," katanya.
Neni menjelaskan, GoPay Paylater, merupakan layanan keuangan andalan masyarakat terus memberikan solusi pengaturan keuangan yang efektif. Pihaknya ingin memenuhi kebutuhan pengguna GoPay Paylater yang berbeda-beda dan ingin memiliki kendali sepenuhnya atas keuangan mereka dengan inovasi Pick Your Limit.
"Hal ini sesuai dengan komitmen kami untuk menjadikan Paylater sebagai teman terpercaya masyarakat Indonesia dalam mengatur keuangan,” ujar Neni.
Sementara itu, saat ini OVO juga tengah berfokus untuk mengembangkan berbagai layanan finansial yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan para penggunanya, sembari terus mendorong perluasan ekosistem OVO.
Layanan tersebut mencakup layanan asuransi, investasi dan pinjaman yang dihadirkan melalui kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan ternama dengan tujuan untuk meningkatkan manfaat dan kegunaan bagi pengguna OVO.
Head of Corporate Communication OVO, Harumi Supit mengatakan, di layanan pinjaman, OVO terus berupaya mendukung akses bagi pelaku UMKM yang membutuhkan pinjaman, salah satunya melalui kolaborasi dengan Bank BRI.
"Hal ini penting mengingat bahwa lebih dari 70% UMKM atau sekitar 44 juta UMKM tidak dapat mengakses pinjaman modal," katanya.
Belum lama ini OVO juga menghadirkan layanan OVO Invest dengan MOBLi sebagai produk reksadana pertama di Indonesia yang dapat segera dicairkan.
"Ke depannya akan kami umumkan produk dan layanan baru lainnya dalam tahun ini. Dalam tiga minggu pertama sejak peluncuran, jumlah investor yang sudah mendaftar untuk produk investasi ini sudah menembus 100.000 orang, menunjukkan antusiasme yang luar biasa dari masyarakat," ujar Harumi.
Baca Juga: Layanan paylater jadi solusi pengelolaan keuangan di masa pandemi
Secara ekosistem, OVO dalam beberapa bulan terakhir mengalami perkembangan yang cukup pesat dengan menggandeng sejumlah perusahaan terkemuka termasuk Bank BRI, Prudential Indonesia, Manulife Aset Manajemen Indonesia, Lazada, Zalora, Blibli, Bhinneka.com dan masih banyak lagi.
Dari segi pengguna pun, ekosistem OVO terus berkembang dengan jumlah UMKM yang menjadi mitra OVO meningkat sebanyak 95% sepanjang 2020 dengan jumlah merchant secara keseluruhan tembus 1 juta pada akhir tahun.
"Seluruh pencapaian ini tentu berkat para pengguna, merchant dan mitra OVO. Kami pastikan ke depannya OVO akan terus berupaya melayani masyarakat dengan lebih baik," imbuh Harumi.
Dompet digital DANA juga tengah mengembangkan DANA PayLater yang merupakan salah satu fitur guna memperluas fungsi aplikasi dompet digital dan makin memudahkan pengguna untuk memenuhi kebutuhannya dalam fasilitas peminjaman.
Vince Iswara, CEO & Co-Founder DANA mengatakan, saat ini fitur DANA PayLater masih dalam tahap uji coba, sehingga fitur ini hanya muncul pada beberapa pengguna dan tersedia dalam versi BETA.
"DANA masih terus mengkaji fitur ini untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan dapat diterima dan digunakan lebih optimal untuk pengguna. Selaras dengan komitmen DANA, kami akan selalu mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan kelancaran setiap transaksi yang dilakukan oleh pengguna Dompet Digital DANA," ujar Vince.
Di tahun 2021, pihaknya masih akan berfokus pada akselerasi layanan keuangan yang inklusif. Untuk mencapai akselerasi tersebut, DANA memfokuskan diri pada pengembangan produk yang sudah ada hingga terbaru dan erat kaitannya dengan mitra bisnis maupun konsumen.
"Selain itu untuk mendukung inklusi ekonomi nasional, kami juga akan terus melakukan integrasi dengan lebih banyak ekosistem ekonomi yang belum kami jangkau, baik institusi finansial, pemerintah, komunitas, dan banyak lagi," imbuh Vince.
Selanjutnya: Sejumlah perusahaan fintech memperluas jaringan bisnisnya hingga ke luar negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News