kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Fuse Cetak Pendapatan Premi Lebih dari Rp 3 Triliun Sepanjang 2022


Selasa, 21 Maret 2023 / 12:29 WIB
Fuse Cetak Pendapatan Premi Lebih dari Rp 3 Triliun Sepanjang 2022
ILUSTRASI. Fuse insurtech.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan insurance technology (insurtech) Fuse telah menerbitkan lebih dari 150 juta polis dan membukukan pendapatan premi bruto (GWP) lebih dari US$ 200 juta atau lebih dari Rp 3 triliun.

Dibandingkan dengan tahun 2021, jumlah GWP ini mengalami peningkatan sebesar 200%. Sementara itu, jumlah polis yang diterbitkan juga ikut tumbuh sebesar 360%.

Founder & Chief Executive Officer (CEO) FUSE, Andy Yeung menyebutkan saat ini sudah lebih dari 100 ribu partner agen atau broker menggunakan aplikasi Fuse Pro untuk mengajukan penerbitan polis asuransi, mengajukan klaim, mengelola jaringan (downline) serta menarik komisi.

Sedangkan untuk bisnis model B2B2C (business to business to customer), Fuse juga bekerja sama dengan berbagai kanal digital dan e-commerce seperti Tokopedia, Grab dan sebagainya.

Baca Juga: Great Eastern Life Menggandeng Insurtech Fuse Pasarkan Produk Great Pro Solution

“Platform teknologi mobile bersertifikasi ISO kami sangat aman dan scalable, yang bisa memproses volume transaksi dan data yang tinggi,” ujar Andy dalam keterangan resminya, Selasa (21/3).

Dengan visi untuk membuat asuransi terjangkau bagi semua orang di kawasan Asia Tenggara, Fuse telah berekspansi ke Vietnam, Thailand dan Malaysia. Strategi ekspansi ini akan terus dilancarkan di tahun 2023.

Andy bilang pihaknya  melihat banyak orang di kawasan Asia Tenggara masih belum terproteksi dan berharap semakin banyak orang bisa mendapatkan perlindungan asuransi.

“kami juga secara aktif mengeksplorasi teknologi terbaru untuk automasi pengajuan polis dan klaim asuransi, mulai dari Artificial Intelligence (AI), blockchain, dan analisis big data,” ungkap Andy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×