kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Gara-gara corona, industri asuransi jiwa terkena dampaknya


Rabu, 24 Juni 2020 / 21:12 WIB
Gara-gara corona, industri asuransi jiwa terkena dampaknya
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjaga di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Jakarta../pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/12/05/2020.


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal I-2020, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat pandemi covid-19 telah berdampak terhadap perlambatan industri asuransi jiwa. Untuk diketahui, perlambatan terjadi pada angka total pendapatan yang meliputi total pendapatan premi, hasil investasi dan klaim reasuransi.

Namun, AAJI menilai kondisi perlambatan itu tidak menurunkan semangat industri asuransi jiwa untuk memberikan pelayanan dan perlindungan yang menyeluruh bagi masyarakat Indonesia. Komitmen ini terbukti dengan meningkatnya total klaim dan manfaat yang dibayarkan, total jumlah tertanggung, total uang pertanggungan dan jumlah tenaga pemasar.

Baca Juga: AAJI gandeng BenihBaik.com salurkan donasi Rp 1 miliar kepada RS rujukan Covid-19

Ketua Dewan Pengrus AAJI Budi Tampubolon mengatakan, kuartal-I turut mempengaruhi kinerja industri asuransi jiwa karena total pendapatan premi asuransi jiwa melambat. Namun, ia menyebutkan pandemi juga telah mendorong dan membentuk pola kesadaran masyarakat akan gaya hidup yang sehat.

"Melihat situasi ini, sebagai upaya untuk tetap melayani kebutuhan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia di masa pandemi, perusahaan asuransi jiwa semakin fokus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pilihan perlindungan yang tepat. Dalam kondisi yang penuh tantangan ini, komitmen yang kuat dan berkelanjutan dari Industri Asuransi Jiwa ditunjukkan dengan adanya pembayaran total klaim dan manfaat naik 4,1%, yakni dari Rp 34,1 triliun menjadi Rp. 35,92 triliun,” ujar Budi dalam siaran Resmi (24/6).

Budi bilang, kesadaran masyarakat atas perlindungan asuransi jiwa, khususnya asuransi kesehatan, pada kuartal-I ditunjukkan dengan peningkatan jumlah tertanggung. Ia menjelaskan, persentase Total Tertanggung mencapai 63,97 juta orang. Padahal, sebelumnya hanya mencapai 53,17 nasabah. Oleh karenanya, angka itu naik 20,3%.

Sementara total uang pertanggungan mencapai Rp 4,073 triliun dari yang sebelumnya Rp 3,859 triliun. Oleh sebabnya, angka ini naik 5,6%. “Pertumbuhan itu di dorong oleh gencarnya usaha AAJI bekerjasama dengan industri asuransi jiwa untuk melakukan program literasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat asuransi jiwa,” tambah Budi.

Baca Juga: Berebut Premi Unitlink Lewat Kanal Daring

Namun, meskipun jumlah tertanggung dan uang pertanggungan meningkat, total polis kumpulan mengalami penurunan. Hal itu mengindikasikan pandemi covid-19 telah membuat perekonomian mulai melambat. Akibatnya, terjadi penurunan kepemilikan polis baru dari sektor korporasi.

Akan tetapi, secara umum kondisi berbagai industri di Indonesia memang sedang mengalami perlambatan. Hal itu di buktikan dengan data dari BPS yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal-I hanya mencapai 2,97%. Hal ini yang kemudian mendorong penurunan polis korporasi menjadi cukup signifikan.

“Untuk kanal distribusi, bancassurance merupakan kanal yang memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan premi industri asuransi jiwa di kuartal-I 2020. Tercatat, rasio kontribusi bancassurance terhadap total premi sebesar 44,4% yang diikuti oleh kanal distribusi keagenan sebesar 38,4%,” katanya.

Baca Juga: Atasi penurunan akibat corona, asuransi jual polis secara digital

Asal tahu saja, terkait dengan hasil investasi industri asuransi jiwa sebagai suatu bisnis jangka panjang, terdapat penurunan hasil investasi pada kuartal-I. Hal itu disebabkan kondisi pasar modal Indonesia setelah pandemi.

Dampaknya, industri asuransi jiwa yang berhubungan erat dengan pasar modal, ikut terpengaruh. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terkoreksi 27,8% sejak awal tahun hingga Maret 2020,”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×