kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Garuda, KAI, dan Jasa Marga berpotensi masuk LinkAja


Minggu, 05 Mei 2019 / 23:11 WIB
Garuda, KAI, dan Jasa Marga berpotensi masuk LinkAja


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyatakan bahwa komposisi kepemilikan saham PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola LinkAja masih dapat berubah.

“Perlu dipertimbangkan untuk KAI masuk, Garuda masuk, Jasa Marga masuk. perlu seperti itu. kami masih membuka peluang untuk kontribusi BUMN lain masuk. masuk dalam artian ikut menyertakan modal,” kata Gatot kepada Kontan.co.id, Minggu, (5/5).

Menunggu kepastian, tenggat waktu penyertaan modal yang sebelumnya ditargetkan rampung Juni 2019 pun disebut gatot mundur hingga akhir tahun mendatang.

Saat ini kepemilikan saham Finarya sendiri masih dipegang oleh PT Telkomsel, seutuhnya, namun kelak berbagai stakeholder LinkAja juga akan melakukan penyertaan modal. Komposisinya: PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) masing-masing akan mengempit 20%. Kemudian PT Pertamina, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) akan mengempit 7% saham, serta PT Asuransi Jiwasraya 1%.

Sisanya masih akan dikempit Telkomsel sebesar 25%. Dengan rencana masuknya BUMN lain, maka komposisi tersebut berpotensi besar berubah.

Sedangkan dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Bank BTN Maryono menyatakan saat ini pihaknya tengah menyiapkan akuisisi perusahaan modal ventura untuk melakukan penyertaan modal ke Finarya. Sekadar informasi, perbankan memang dilarang melakukan penyertaan modal ke non lembaga jasa keuangan (LJK).

“Sedang kita kaji untuk akuisisi, paling lambat di kuartal 3/2019 sudah selesai. kalau soal dana saya nanti dulu deh, intinya di bawah Rp 500 miliar,” kata Maryono kepada Kontan.co.id.

Strategi ini pun sejatinya akan dilakukan oleh BRI dan BNI. BRI akan menyertakan modal ke Finarya melalui entitas anak modal ventura: PT BRI Ventrua Investama.

Direktur Utama BRI Suprajarto sebelumnya menyatakan bahwa tahun ini perseroan juga akn menyertakan modal ke BRI Ventura senilai Rp 1 triliun.

Sementara BNI juga telah menyiapkan dana Rp 250 miliar untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura yang ditargetkan rampung pada kuartal 2/2019 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×