kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Geber pembiayaan, bank syariah akan tambah modal


Rabu, 20 Desember 2017 / 08:45 WIB
Geber pembiayaan, bank syariah akan tambah modal


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Modal menjadi kebutuhan bagi bank syariah untuk tetap mengalirkan pembiayaan di tahun depan. Beberapa bank syariah akan meningkatkan modal dengan cara suntikan modal dari induk usaha maupun penerbitan saham baru atau rights issue.

Misal, PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk memilih rights issue di tahun depan. Bank ini menargetkan memperoleh dana sebesar Rp 750 miliar dari hasil rights issue.

Rencananya, jumlah saham yang akan diterbitkan sebanyak 7,5 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Head of Financial Strategic Bank Panin Dubai Syariah Popo Fauzan mengatakan, dana hasil penerbitan saham baru tersebut untuk penambahan modal .

Saat ini, Panin Dubai Syariah memiliki modal inti sebesar Rp 1,16 triliun per kuartal III-2017. Popo menambahkan, setelah rights issue diperkirakan rasio kecukupan modal atau atau capital adequacy ratio (CAR) akan menjadi 16%-18%. Rasio ini naik dari posisi CAR 16,8% di kuartal III-2017.

Berbeda, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah akan mendapat suntikan modal dari induk usahanya. Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan, induk usaha akan menyunti modal sebesar Rp 1 triliun di akhir tahun. Modal ini untuk mengoptimalkan bisnis BNI syariah di tahun depan.

"Tambahan modal Rp 1 triliun dapat terealisasi di tahun ini," ungkap Dhias. Rencana suntikan modal ini akan meningkatkan modal inti BNI syariah. Anak usaha BNI ini memiliki modal inti sebesar Rp 2,7 triliun di kuartal III-2017.

Suntikan modal ini akan meningkatkan pembiayaan BNI Syariah sebesar 15%–16% di tahun depan. Dari pembiayaan tersebut diharapkan laba akan tumbuh sekitar 30%.

Tahun depan, BNI belum akan kembali menyuntikkan modal ke BNI Syariah.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Syariah John Kosasih menyampaikan, pihaknya membidik pembiayaan sebesar 15%–20% di tahun depan. Kendati demikian, anak usaha BCA ini belum membutuhkan suntikan modal karena rasio modal berada di level 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×