Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2024 pada Jumat (23/5), memutuskan untuk mengangkat Abdullah Firman Wibowo sebagai Komisaris Independen.
“Menyetujui pengangkatan Bapak Abdullah Firman Wibowo sebagai Komisaris Independen Perseroan, efektif sejak dinyatakan lolos uji kelayakan dan kepatuhan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan), serta memenuhi peraturan undang-undangan yang berlaku,” ucap Felix I. Hartadi, Direktur Kepatuhan dan Corporate Legal JTrust Bank dalam rapat tersebut.
Selain pengangkatan komisaris, agenda RUPST ini juga menyetujui Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan tahun buku 2024, Penetapan gaji atau honorarium berikut fasilitas dan tunjangan untuk tahun buku 2025, Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik, Persetujuan atas Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan), dan Perubahan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Baca Juga: Saham Disuspen Sejak Awal Tahun 2025, Kapan JTrust Bank Penuhi Aturan Free Float?
Sementara itu, rapat tersebut memutuskan untuk mengangkat kembali jajaran direksi sebelumnya. Adapun nama-nama tersebut yakni:
- Direktur Utama: Ritsuo Fukadai
- Wakil Direktur Utama: Masayoshi Kobayashi
- Direktur: Felix I. Hartadi
- Direktur: Helmi A. Hidayat
- Direktur: Cho Won June
- Direktur: R. Djoko Prayitno
- Direktur: Widjaja Hendra
Nama Abdullah Firman Wibowo memang telah malang melintang di industri perbankan. Ia pernah mengenyam pendidikan Agribisnis di Universitas Gadjah Mada pada 1988, kemudian melanjutkan pendidikan magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada pada 1989.
Pada 2007, Abdullah kemudian menempuh pendidikan Doktor Manajemen Bisnis di Universitas Padjajaran.
Baca Juga: Perluas Jaringan, Bank JTrust Buka Kantor Cabang di Banjarmasin
Di sela-sela itu, ia melebarkan sayap di dunia perbankan sejak 1989, dimulai dengan menjadi Officer Development Program (ODP) Batch-5 Panin Bank pada 1989.
Kariernya kian menanjak ketika Abdullah mulai menjadi bankir di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk hingga pada 2017, ditunjuk sebagai Direktur Utama BNI Syariah pada 2017 yang kemudian merger menjadi PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Pasca merger, Abdullah ditunjuk menjadi Wakil Direktur Utama BSI.
Terakhir, Abdullah menjabat sebagai Senior Asesor untuk Sertifikasi Manajemen Risiko Level-7, Sertifikasi Treasury Dealer Advanced dan Sertifikasi Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah (SPPUR) Level-6 dan General Banking III di Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (LSPP) sejak 2022 hingga 2024.
Selanjutnya: Trump Loloskan RUU Kontroversial, Orang Kaya Untung, Warga Miskin Kehilangan Harapan
Menarik Dibaca: Croma-Pharma Gandeng GEA Medical Hadirkan Produk Filler Pertama Bersertifikasi MDR
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News