kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.496.000   5.000   0,34%
  • USD/IDR 15.500   15,00   0,10%
  • IDX 7.735   86,10   1,13%
  • KOMPAS100 1.202   10,90   0,91%
  • LQ45 959   9,37   0,99%
  • ISSI 233   1,70   0,73%
  • IDX30 492   5,97   1,23%
  • IDXHIDIV20 591   7,28   1,25%
  • IDX80 137   1,31   0,97%
  • IDXV30 143   0,56   0,39%
  • IDXQ30 164   1,93   1,19%

Generali Indonesia Memprediksi Asuransi Kredit Masih Positif Hingga Akhir Tahun


Kamis, 17 Oktober 2024 / 22:07 WIB
Generali Indonesia Memprediksi Asuransi Kredit Masih Positif Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di kantor PT Asuransi Jiwa Generali, Jakarta, Rabu (13/3/2024). KONTAN/Baihaki


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO ID - JAKARTA. IFG Progress, sebuah lembaga wadah pemikir yang didirikan oleh Indonesia Financial Group (IFG) melakukan penelitian terkait dampak penurunan daya beli kelas menengah terhadap industri asuransi. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa penurunan daya beli masyarakat kelas menengah di Indonesia lebih berdampak pada industri asuransi umum dibanding asuransi jiwa. Contohnya, untuk penurunan 4%-5% daya beli kelas menengah akan berdampak negatif sebesar 15%-19% pada lini bisnis asuransi kredit.

Lantas bagaimana dengan kondisi asuransi kredit di industri asuransi jiwa?

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyampaikan bahwa prospek asuransi kredit di Generali Indonesia masih akan terus baik hingga akhir tahun.

“Mengingat saat ini penyaluran kredit bank, termasuk di bank partner kami, masih terus gencar dilakukan,” kata Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama kepada Kontan.co.id, Kamis (17/10). 

Baca Juga: Turunnya Daya Beli Masyarakat Berdampak pada Bisnis Asuransi Kredit, Begini Solusinya

Vivin menambahkan bahwa sebagai perusahaan asuransi yang memiliki saluran distribusi bancassurance, Generali Indonesia memiliki beragam macam pilihan proteksi untuk melengkapi kebutuhan perlindungan para nasabah bank partner, sekaligus memenuhi kebutuhan bank partner dalam hal asuransi jiwa bagi nasabah yang melakukan pengajuan kredit. 

Terkait dengan asuransi jiwa kredit maupun produk asuransi lainnya, Vivin bilang, Generali Indonesia melalui multi channel strategy, termasuk melalui kanal kemitraan terus aktif bekerja sama dengan para bank partner agar bisa terus menghadirkan solusi proteksi komprehensif bagi beragam kebutuhan nasabah. 

“Terkait tren dari asuransi kredit itu sendiri tentunya mengacu pada potensi pertumbuhan kredit perbankan maupun institusi pemberi kredit lainnya, karena produk asuransi kredit melekat pada produk kredit,” ungkapnya. 

Sebagai informasi, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi asuransi kredit pada semester I-2024 mencapai Rp 10,58 triliun atau tumbuh 26% secara Year on Year (YoY). Sementara, klaim asuransi kredit mencapai Rp 8,3 triliun atau meningkat 35,4%.

Selanjutnya: Intip Saham yang Banyak Dilego Asing di Tengah Kenaikan IHSG pada Kamis (17/10)

Menarik Dibaca: Daerah Ini Berpotensi Hujan Ringan, Cek Prakiraan Cuaca Besok (18/10) di Jawa Barat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×