kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Genjot kredit infrastruktur, Maybank suntik BII


Kamis, 06 Agustus 2015 / 18:01 WIB
Genjot kredit infrastruktur, Maybank suntik BII


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Bank International Indonesia Tbk (BII) mendapatkan komitmen pinjaman dari induk usahanya yakni Maybank Grup sebesar US$ 150 juta sampai US$ 450 juta. Dana tersebut akan dikucurkan secara bertahap hingga 3 tahun ke depan.

Rencananya dana itu akan digunakan untuk mendukung pembiayaan sektor infrastruktur yang digelar oleh pemerintah.

Direktur Keuangan BII Thilagavathy Nadason mengatakan bahwa komitmen pinjaman tersebut sudah ditandatangani beberapa waktu lalu. Dana tersebut merupakan bilateral long term dari Maybank Grup, untuk memenuhi kebutuhan likuiditas perusahaan.

“Pinjaman tersebut tidak hanya dari Maybank Singapura namun juga dari Malaysia,” ujar Thila ketika ditemui wartawan setelah acara konferensi pers Maybank Bali Marathon 2015, di Jakarta (6/8).

Direktur Utama BII, Taswin Zakaria mengatakan, perseroan akan terus memantau kesempatan pemberian kredit untuk sektor infrastruktur. Jika ada proyek infrastruktur yang dilakukan pemerintah, perseroan tentu akan mengkaji feasibilitasnya terlebih dulu. "Kami memiliki komitmen di kredit infrastruktur ini," ujar Taswin.

Thila mengatakan, perseroan memang sudah menargetkan bakal menyalurkan kredit untuk sejumlah proyek infrastruktur dengan mengucurkan pendanaan kepada sejumlah BUMN. Seperti Angkasa Pura, Pertamina, BUMN konstruksi hingga Garuda Indonesia.

Menurut Taswin, penyaluran kredit infrastruktur pada semester II-2015 diperkirakan tidak akan menggerus likuiditas perseroan.

Namun begitu, Taswin mengatakan ada kemungkinan pada semester II likuiditas perbankan akan mengetat seiring dengan pengumuman kenaikan suku bunga The Fed pada September 2015 nanti.

"Terkait dengan likuiditas di semester II, terus akan kita monitor. Dua faktor seperti Amerika Serikat dan pertumbuhan ekonomi China akan menjadi perhatian kami terkait ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×