kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Gesekan uang elektronik naik di Lebaran


Senin, 10 Juli 2017 / 10:20 WIB
Gesekan uang elektronik naik di Lebaran


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Pasca Lebaran 2017, transaksi uang elektronik perbankan naik cukup besar. Hal ini seiring uji coba Bank Indonesia (BI) yang mewajibkan transaksi sejumlah ruas tol memakai uang elektronik.

Ambil contoh Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang mencatatkan peningkatan transaksi Brizzi sebesar 106,18% per akhir Juni 2017 menjadi 362.791 transaksi. Direktur Konsumer BRI, Randi Anto mengatakan, sejak periode Januari–Juni 2017, pertumbuhan  transaksi Brizzi per bulan rata-rata berkisar 15%.

"Mei dan Juni tumbuh lebih tinggi daripada periode Januari sampai Maret," kata Randi kepada KONTAN, Minggu (9/7). Sejumlah strategi dirancang, seperti memperluas basis merchant, menunjang kemudahan isi ulang atau top up via ponsel atau near field communication (NFC) dan memperbanyak ketersediaan kartu.

Saat ini, BRI telah merilis 7 juta kartu Brizzi. Hingga akhir tahun nanti,  BRI optimistis pertumbuhan jumlah uang elektronik bisa mencapai 20%.
Bank Negara Indonesia (BNI) juga mencetak kenaikan jumlah kartu lima kali lipat pada Lebaran 2017 dari hari biasa "Pada bulan Juni terdapat peningkatan yang signifikan untuk transaksi di ruas tol jalur mudik," ujar SVP Teknologi Informasi BNI, Dadang Setiabudi.

Seperti dijelaskan Direktur Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo sebelumnya, khusus periode Lebaran tahun ini BNI mencetak penjualan kartu rata-rata 30.000 keping per hari. "Di luar lebaran, sekitar 5.000 sampai 10.000 penjualan TapCash," ujar Anggoro, Rabu (5/7).

Data BI saat ini menunjukkan, penetrasi pembayaran melalui uang elektronik di jalan tol baru sebanyak 34% dari total nilai transaksi. Artinya, masih ada 66% ruang bagi perbankan untuk menggenjot penggunaan uang elektronik di ruas tol.

Adapun data BI hingga Mei 2017 menyebutkan, jumlah uang elektronik beredar tercatat sebanyak 60,13 juta unit. Jumlah tersebut tercatat meningkat drastis sebanyak 56,79%, jika dibanding dengan periode yang sama tahun 2016. Adapun jumlah transaksi uang elektronik hingga periode Mei 2017, tercatat senilai sekitar Rp 879,1 miliar.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×