Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar mengatakan, pemerintah sedang melakukan pembahasan untuk memberikan insentif kepada investor terkait dengan opsi pelepasan saham tambahan (green shoe) PT Bank BNI Tbk. Menurut Menteri BUMN, saat ini pelepasan green shoe tersebut sedang dibahas dalam Deputi Privatisasi Kementrian BUMN.
"Belum tahu insentifnya seperti apa masih digodok jadi belum tahu seperti apa. Kemungkinan besar diskon atau apa karena masih dibahas. Kita lihat saja nanti dalam waktu dekat ini ya," kata Mustafa Abubakar, Jumat (23/7).
Seperti diketahui Kementerian BUMN mendorong PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) untuk melepas saham melalui mekanisme greenshoe tahun ini. Sebab, dana perolehan yang ditargetkan sebesar Rp 1,2 triliun akan digunakan untuk menambal kebutuhan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010.
Mustafa mengatakan, aksi korporasi itu sudah lama mendapat persetujuan dari pemerintah dan DPR. Namun, kondisi pasar dan harga saham BNI yang belum pas memaksa aksi korporasi itu ditunda berkali-kali. Saham yang akan dilepas melalui greenshoe jumahnya sebanyak 3,1%. Sebelumnya, pemerintah hanya menargetkan raupan dana sebanyak Rp 900 miliar.
"Targetnya green shoe dilepas di harga Rp 2.600 tapi sekarang sudah mencapai di harga Rp 2.800," lanjut Mustafa.
Selain greenshoe, BNI juga berniat menerbitkan saham baru (rights issue) sebanyak 16% dengan target raupan dana sekitar Rp 3 triliun.
"Pelepasan green shoe ini waktunya tidak harus berbarengan dengan right issue," kata Mustafa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News