Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri uang elektronik Indonesia punya dua jenis yakni berbasis kartu dan server. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pengelola uang elektronik LinkAja melihat kehadiran uang elektronik berbasis kartu dan server saling beriringan.
Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana bilang saat ini kehadiran dua tipe uang elektronik saling bersinergi.
“Misalnya LinkAja bisa digunakan untuk penambahan saldo atau top up semua kartu uang elektronik bank Himbara seperti Mandiri -emoney, BNI Tapcash, BRI Brizzi, dan BTN Blink. Prosesnya secara instan di aplikasi LinkAja asalkan handphone-nya ada teknologi NFC (near field communication),” ujar Danu kepada Kontan.co.id pada Rabu (25/9).
Baca Juga: Punya banyak e-money, bisa top up pakai LinkAja, lo
Kendati demikian, ke depannya seiring dengan perkembangan teknologi, Danu melihat ada kecenderungan masyarakat lebih nyaman dengan uang elektronik berbasiskan server. Lantaran lebih aman dan sederhana. Aman karena menggunakan PIN transaksi dan ID pengguna bagi yang sudah menggunakan layanan penuh atau full service.
Memang secara fitur, uang elektronik berbasiskan server lebih kaya layanan karena berbentuk aplikasi. Selain memiliki fitur top up untuk uang elektronik berbasis kartu milik Himbara. Bahkan belum lama ini, LinkAja menggandeng PT Kredit Pintar Indonesia sebagai pemegang tanda daftar untuk memberikan layanan peer to peer lending.
Bahkan bagi pengguna yang sudah full service, LinkAja juga memberikan layanan pengiriman uang ke sesama pengguna atau ATM Himbara. Bayar transaksi di berbagai merchant juga bayar tagihan listrik, air, gas, telepon, internet, asuransi, atau beli pulsa, paket data maupun voucher game.
Baca Juga: Bank Indonesia (BI) tidak pernah merilis rangking market uang elektronik
Selain itu, bila handphone hilang, pengguna juga masih bisa menggunakan uang elektroniknya di handphone lainnya lantaran memiliki ID pengguna. Berbeda dengan berbasis kartu, bila hilang maka uang juga hilang. Sayangnya Danu belum mau merinci jumlah transaksi dan pengguna LinkAja hingga saat ini.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, saat peluncuran resmi LinkAja pada Juni Lalu, LinkAja ingin mencapai 44 juta pengguna hingga akhir 2019. Sedangkan hingga Juni 2019 pengguna LinkAja telah mencapai 22 juta dengan rata-rata nilai transaksi lebih dari Rp 1 miliar per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News