Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa mencatat hingga akhir tahun 2023, hasil investasi industri asuransi jiwa tercatat meningkat 46,2% jika dibandingkan dengan periode tahun 2022 menjadi Rp 32,03 triliun.
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengungkapkan peningkatan yang terjadi pada hasil investasi ini didorong oleh kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Selain itu, menurutnya pertumbuhan positif hasil investasi ini juga dipengaruhi oleh kinerja positif imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN).
"Porsi penempatan investasi SBN industri asuransi jiwa semakin meningkat, sehingga ini dapat mendongkrak hasil investasi asuransi jiwa," jelas Togar pada Kontan, Rabu (28/2).
Kepala Departemen Investasi AAJI Rahmat Syukri juga mencatat total investasi asuransi jiwa sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 541,17 triliun meningkat 0,8% dari tahun 2022.
Baca Juga: Asuransi Kredit Jadi Penyumbang Terbesar Pembayaran Klaim pada 2023
Ia juga mencatat investasi asuransi jiwa pada Surat Berharga Negara (SBN) tercatat sebesar Rp 183,23 triliun. SBN memberikan porsi terbesar pada investasi industri asuransi jiwa hingga lebih dari 80%. Sedangkan penempatan pada saham sebesar Rp 150,36 triliun, reksadana Rp 78,20 triliun, sukuk korporasi Rp 44,08 triliun dan deposito Rp 40,05 triliun.
Melihat hasil investasi di tahun 2023 yang tumbuh sangat positif, Togar berharap hasil investasi industri asuransi jiwa tetap bertumbuh positif di tahun 2024.
Namun demikian, menurutnya hasil investasi perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya portofolio bisnis, kondisi pasar, risk apetite hingga kewajiban keuangan perusahaan. Togar menambahkan hal-hal tersebut akan sangat berpengaruh pada strategi investasi perusahaan.
"Sehingga perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan strategi investasinya tentunya disesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing perusahaan," ujar Togar.
Togar menambahkan kondisi geopolitik yang belum reda dan masih menghangatnya kondisi politik nasional juga akan sedikit banyak mempengaruhi kondisi perekonomian nasional yang mana kedua hal tersebut pastinya akan mempengaruhi imbal hasil investasi.
Dengan begitu AAJI pun telah mempersiapkan strategi guna mencapai target hasil investasi di tahun 2024. Menurut Togar dalam hal menempatkan investasi, industri asuransi jiwa akan memfokuskan pada instrumen investasi yang memiliki tenor waktu jangka panjang dengan tingkat bunga dan risiko yang sesuai dengan portofolio bisnis asuransi jiwa.
Ia juga menambahkan sangat penting bagi setiap perusahaan asuransi jiwa untuk memiliki rencana investasi yang cermat dan mengikuti prinsip-prinsip manajemen risiko yang kuat.
Baca Juga: Premi Industri Asuransi Tumbuh 15,3% pada 2023 Menjadi Rp 103 Triliun
"Target hasil investasi harus sejalan dengan tujuan jangka panjang perusahaan dan perlu diperbarui secara berkala sesuai dengan perubahan dalam lingkungan ekonomi," ucapnya.
Sejalan dengan angka pertumbuhan yang dicatatkan oleh AAJI PT BNI Life Insurance atau BNI Life menargetkan hasil investasi di tahun 2024 akan mencapai Rp 1,5 triliun.
Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan mencatat hasil investasi perusahaan pada tahun 2023 sebesar Rp 1,56 triliun. Angka tersebut menurutnya mengalami kenaikan sekitar 36% jika dibandingkan tahun 2022.
"Hasil investasi tahun 2023 tumbuh cukup signifikan," jelas Eben pada Kontan, Rabu (28/2).