kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hasil investasi bisa tumbuh dua digit


Jumat, 18 Agustus 2017 / 13:43 WIB
Hasil investasi bisa tumbuh dua digit


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Kinerja pasar modal yang positif di awal semester II ini membawa harapan bagi perusahaan asuransi jiwa. Jika kinerja pasar modal bertahan sampai akhir tahun, hasil investasi perusahaan asuransi jiwa berpeluang tumbuh lebih tinggi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, per Juni 2017 hasil investasi asuransi jiwa mencapai Rp 13,93 triliun naik 6,85% secara year on year. Dalam kondisi pasar modal yang makin bergairah, Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menilai peluang asuransi jiwa meraih pertumbuhan hasil investasi dua digit di tahun ini menjadi terbuka.

Hanya saja, hasil investasi perusahaan asuransi jiwa tersebut juga tergantung racikan di instrumen berbasis ekuitas. Utamanya dari reksadana yang menurut Hendrisman masih jadi favorit bagi industri. "Selain lebih aman dibanding saham juga diharapkan imbalnya meningkat ," terang Hendrisman.

Tumbuh 20%

Kinerja dari instrumen berbasis ekuitas diharapkan bisa menutup tren penurunan imbal hasil dari instrumen lain seperti deposito dan surat utang negara (SUN). Pada paruh pertama tahun ini, kondisi investasi asuransi jiwa cukup menantang kinerja pasar modal kurang optimal.

PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) yakin hasil investasi bisa lebih tinggi dari tahun lalu. Caranya dengan penempatan investasi yang menawarkan imbal tinggi. Misal mengalihkan investasi ke reksadana dan SUN.

Direktur Utama PT Taspen Life Maryoso Sumaryono berharap kenaikan hasil investasi bisa mencapai 20% dari tahun lalu. Taspen Life mengantongi hasil investasi Rp 195,17 miliar di tahun lalu.

Artinya sampai akhir 2017, hasil investasi diperkirakan mencapai Rp 234 miliar. Per Juni 2017, Taspen mengantongi hasil investasi Rp 108,6 miliar naik 17% secara yoy.

Sementara, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) akan mengandalkan investasi SUN demi mendongkrak imbal hasil. Direktur Mandiri Inhealth Armendra memprediksi permintaan SUN pada paruh kedua tahun ini akan naik. Dus, penawaran yield dari SUN diharapkan bisa lebih tinggi.

Tahun lalu imbal hasil Mandiri Inhealth mencapai 7%. Armendra berharap tahun ini imbal hasil bisa lebih baik. Per Juni hasil investasi Mandiri Inhealth Rp 80,35 miliar atau naik 6% . Dari dana kelolaan sebesar Rp 1,8 triliun, sebagian atau sebesar 54,3% diparkir di deposito.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×