Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Empat bank milik negara atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) resmi menaikkan suku bunga deposito valuta asing (valas) hingga 4% per tahun.
Namun, sejumlah bank swasta memilih untuk tidak mengikuti langkah tersebut dan tetap mempertahankan suku bunga di level lama.
Kenaikan bunga deposito valas di bank Himbara ini diharapkan dapat menarik lebih banyak dana valas, terutama dari luar negeri.
Keempat bank pelat merah itu yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk, kini menawarkan bunga deposito dolar Amerika Serikat (AS) hingga 4% untuk tenor tertentu.
Sebelumnya, bunga deposito valas di perbankan nasional umumnya berkisar antara 1,5% hingga 3%.
Baca Juga: Himbara Naikkan Bunga Deposito Valas hingga 4%, Persaingan Perbankan Kian Ketat
Langkah Himbara ini memperketat persaingan di pasar dana valas. Namun, beberapa bank swasta seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tetap menahan diri. Berdasarkan situs resminya, BCA masih mempertahankan bunga deposito valas USD di kisaran 1,5% hingga 2,25%, sesuai ketentuan yang berlaku sejak 1 Desember 2023.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menjelaskan bahwa penentuan suku bunga simpanan di BCA mengacu pada perkembangan suku bunga acuan, kondisi makroekonomi, serta likuiditas perbankan.
Ia menegaskan, kondisi likuiditas BCA masih cukup kuat sehingga tidak perlu menaikkan bunga meski pesaing menawarkan imbal hasil lebih tinggi. “Kami akan terus memantau dan meninjau tingkat suku bunga secara berkala,” kata Hera.
Sikap serupa juga ditunjukkan oleh PT Bank KB Indonesia Tbk (KB Bank). Head of Corporate Relations KB Bank, Adi Pribadi, menyatakan pihaknya belum berencana menaikkan bunga deposito USD karena likuiditas valas masih mencukupi untuk kebutuhan bisnis dan nasabah.
Baca Juga: Bunga Deposito Valas USD Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN Naik Jadi 4%
Berdasarkan situs resmi KB Bank, bunga deposito USD berada di kisaran 3% hingga 3,25%. Adi menjelaskan, porsi dana pihak ketiga (DPK) dalam bentuk valas di KB Bank relatif kecil, hanya sekitar 10%.
Dana valas tersebut juga disalurkan untuk pembiayaan dalam mata uang yang sama, sehingga keseimbangan risiko dan likuiditas tetap terjaga.
“Dengan kondisi tersebut, dampak kenaikan bunga deposito valas di bank Himbara terhadap likuiditas KB Bank tidak signifikan,” ujar Adi kepada KONTAN, Rabu (12/11/2025).
Ia menambahkan, KB Bank akan tetap fokus memperkuat likuiditas dengan menjaga hubungan jangka panjang dengan nasabah serta mengembangkan produk dan layanan yang relevan.
Sementara itu, Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menilai, bank swasta cenderung berhati-hati dalam menaikkan bunga valas.
Baca Juga: OJK Ingatkan Himbara Jika Ingin Naikkan Bunga Deposito Valas
“Kenaikan bunga deposito valas di bank swasta kemungkinan baru terjadi jika permintaan kredit valas meningkat,” ujarnya.
Menurut Trioksa, selama likuiditas valas masih terkendali, bank-bank swasta akan menahan diri untuk tidak mengikuti langkah agresif bank Himbara.
Selanjutnya: 15 Ide Wallpaper Ruang Tamu 2026 yang Bikin Interior Rumah Tampil Fungsional
Menarik Dibaca: 15 Ide Wallpaper Ruang Tamu 2026 yang Bikin Interior Rumah Tampil Fungsional
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













