kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Hingga Kuartal III, Perbankan Syariah Catatkan Kinerja yang Ciamik


Minggu, 05 November 2023 / 15:16 WIB
Hingga Kuartal III, Perbankan Syariah Catatkan Kinerja yang Ciamik
ILUSTRASI. Nasabah bertransaksi di Bank Central Asia Syariah, Jakarta, Rabu (3/1). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/01/2018


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan syariah mencatatkan kinerja yang ciamik pada sembilan bulan pertama tahun ini. Terlihat market share perbankan syariah juga tumbuh 7,3% dari total industri perbankan secara nasional.

Di posisi pertama, dengan pertumbuhan kinerja keuangan tertinggi di catatkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI. Perbankan dengan kode saham BRIS ini berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 4,2 triliun pada periode sembilan bulan pertama tahun ini, melonjak 31,04% secara year on year (YoY) dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya yang senilai Rp 3,21 triliun.

Pertumbuhan laba bersih BSI salah satunya ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 8,4% YoY menjadi Rp 15,17 triliun. Pertumbuhan laba juga sejalan dengan penurunan rasio cost pembiayaan dari 1,96% pada sembilan bulan pertama tahun lalu menjadi 1,33%.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, pencapaian laba bersih BSI tersebut tidak mudah untuk dicapai di tengah suku bunga tinggi dan persaingan yang semakin ketat.

Baca Juga: BRImo Kini Punya Fitur Transfer Internasional

"Kami bersyukur dapat tumbuh dengan baik dan sustain. Kami harapkan juga bisa berlanjut di Kuartal IV di 2023 nantinya, dan juga harapannya terus tumbuh dengan baik di tahun 2024," kata Hery saat paparan kinerja perseroan, Selasa (31/10).

Sementara itu, dari sisi intermediasi, pembiayaan BSI tercatat ekspansif dengan pertumbuhan mencapai 15,9% menjadi Rp 231,6 triliun dari September tahun lalu. Hal ini membuat aset BSI ikut bertumbuh 4,6% menjadi sebesar Rp 319,8 triliun pada periode September 2023, dibandingkan dengan periode Desember 2022 sebesar Rp 305,7 triliun.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh 6,9% secara YoY menjadi Rp 272,11 triliun.

Dengan melihat perkembangan terakhir, kendati adanya kenaikan suku bunga tetapi Hery menyebut, demand dari masyarakat masih sangat baik, dan yang sifatnya pembiayaan atau kredit mulai dari konsumer sampai dengan korporasi masih cukup besar. Hal ini membuat pihaknya optimis sampai akhir tahun pertumbuhan pembiayaan bisa dicapai di kisaran 14%-16%.

Pertumbuhan kinerja keuangan juga berhasil dicatatkan Unit usaha syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) atau CIMB Niaga Syariah. Kinerja labanya meningkat 18,26% yoy menjadi Rp 1,36 triliun pada periode September 2023.

Dari sisi intermediasi, penyaluran pembiayaan juga meningkat 16,96% mencapai Rp 52,89 triliun. Hal ini membuat asetnya naik 3,36% YoY menjadi Rp 61,46 triliun. Total himpunan dana  pihak ketiga (DPK) juga melesat 23,4% YoY menjadi senilai Rp 42,7 triliun pada September 2023.

Selanjutnya ada PT Bank BCA Syariah yang masih melanjutkan pertumbuhan kinerja ciamik hingga kuartal III-2023. Anak usaha BCA ini mengantongi laba bersih sebesar Rp 118,8 miliar sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, melonjak 56,8% secara tahunan. 

Baca Juga: Dukungan Laba Anak Usaha Bank Terhadap Sang Induk Terus Tumbuh

Lonjakan laba tersebut sejalan dengan pertumbuhan pendapatan setelah bagi hasil sebesar 15,5% YoY menjadi Rp 502,9 miliar. Pembiayaan BCA Syariah juga telah mencapai Rp 7,8 triliun per September 2023, meningkat 6,1% secara tahunan. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank ini mencapai Rp 10 triliun, tumbuh 21% YoY. 

Sementara total asetnya sudah mencapai Rp 13,3 triliun per September, meningkat 17,9% dari periode yang sama tahun lalu. 

Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum optimis penyaluran pembiayaan sampai akhir tahun akan tumbuh sekitar 10%-12%. Adapun sektor yang dinilai masih prospektif untuk memacu pembiayaan berasal dari industri pengolahan, perdagangan, serta pertanian dan perkebunan. 

Sementara laba bersih perseroan diharapkan bisa tumbuh di kisaran 20%-30% tahun ini. Target tersebut tak sulit untuk direalisasikan mengingat hingga kuartal III sudah tumbuh 56,8% secara tahunan. 

PT Bank Muamalat Tbk juga terlihat berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 52,36 miliar pada Kuartal III-2023, jumlah tersebut melesat 65,59% secara YoY dari perolehan laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp 31,62 miliar.

Lonjakan laba Bank Muamalat ini didorong pertumbuhan pendapatan berbasis komisi alias fee based income yang mencapai Rp 687 miliar. Nilai ini meningkat 20,74% dari  posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 569 miliar.

Aset Bank Muamalat juga tumbuh sebesar 10,7% YoY dari Rp 59,8 triliun menjadi Rp 66,2 triliun. Pertumbuhan aset ini ditopang oleh peningkatan penyaluran pembiayaan yang tumbuh 22,4% YoY menjadi Rp 21,7 triliun per September 2023. Adapun dari sisi himpunan dana, Bank Muamalat mencatat Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh positif sebesar 6,9% YoY menjadi Rp 48,1 triliun.

Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan raihan aset ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah bank pertama murni syariah ini berdiri. Hal ini juga sejalan dengan pertumbuhan laba yang signifikan hingga hampir dua kali lipat.

"Tentu saja ini adalah hal yang menggembirakan dan merupakan bagian dari rencana Bank Muamalat menuju pertumbuhan bisnis yang sehat dan profit berkesinambungan,” kata Indra.

Kendati masih mencatatkan kerugian, rugi bersih PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) terlihat susut 0,46% menjadi Rp 145,73 miliar pada kuartal III-2023. 

Kerugian yang masih dialami BANK terjadi karena lonjakan beban tenaga kerja yang naik 31,40% secara tahunan dari Rp 107,26 miliar menjadi Rp 140,94 miliar per kuartal III/2023. Selain itu, beban promosi juga melesat 363,51% secara tahunan dari Rp 10,47 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp 48,53 miliar pada kuartal III/2023. 

Sementara aset BANK meningkat 28% menjadi Rp 6,06 miliar, dari periode sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,59 miliar. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan dana syirkah temporer yang kemudian disalurkan untuk piutang Qardh maupun Murabahah, pembiayaan Musyarakah, maupun penempatan pada instrumen Bank Indonesia.

Pada akhir September 2023, total liabilitas dan dana syirkah temporer Bank Aladin juga tercatat sebesar Rp 2.981 miliar atau naik 88% bila dibandingkan dengan akhir Desember 2022 sebesar Rp 1.590 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×