Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
\KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi bersama PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re) sepakat mendorong transformasi di industri asuransi melalui standardisasi penyediaan data dan informasi baru. Kerjasama itu di bawah payung Insurance Data Taxonomy.
Direktur Teknik IFG, Rianto Ahmadi mengatakan, latar belakang utama dari kerjasama tersebut adalah upaya memperkuat analisa risiko dalam proses bisnis di industri asuransi melalui ketersediaan data teknik yang ideal dalam setiap proses bisnis dan operasional perusahaan. Perusahaan asuransi ke depan harus bergerak ke proses digitalisasi demi memperkuat analisa risiko yang dilandasi oleh ketersediaan data yang ideal.
Kerjasama tersebut akan mempercepat proses standardisasi data teknik, terkait chart of account (CoA) dan master library teknik untuk pasar asuransi di Indonesia. IFG mewajibkan seluruh anggota holding, baik yang bergerak di asuransi umum, asuransi jiwa, dan penjaminan untuk menyesuaikan standardisasi pengelolaan data dan informasi yang sama. Hal tersebut masih menjadi tantangan karena baik anggota holding maupun hampir semua perusahaan asuransi memiliki standarisasi yang berbeda-beda dalam hal penyajian dan pengelolaan data dan informasi tersebut.
“Bagi kami, kerjasama ini dapat menjadi acuan bersama bagi industri asuransi di Tanah Air. Dengan posisi Indonesia Re sebagai treaty leader, standarisasi tersebut dapat digunakan oleh perusahaan asuransi yang menggunakan jasa Indonesia Re,” ujar Rianto, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (5/3).
Baca Juga: Prospek IFG Tetap Positif Meski Akuisisi Mandiri Inhealth
CoA adalah metode penyajian data dan informasii industri keuangan, termasuk di industri asuransi dengan cara mengklasifikasi data dan informasi tersebut agar sistematis, terkontrol, mudah dikelola, dan dilaporkan.
Rianto menegaskan, untuk industri asuransi, standardisasi CoA dan master library bakal membentuk budaya mengukur risiko berdasarkan analisa data yang ideal dan membantu setiap perusahaan yang bergerak di bidang asuransi untuk dapat menyusun strategi bisnis, strategi underwriting, pengelolaan risiko berbasis analisis portofolio dengan data yang akurat.
Sementara itu, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat menambahkan, IFG dan Indonesia Re memiliki visi yang sama untuk melakukan transformasi budaya penyajian dan pengelolaan data dan informasi, sehingga penilaian yang dilakukan atas proses bisnis dan operasional didasarkan pada data yang ideal. Standardisasi tersebut bakal diterapkan untuk setiap perusahaan asuransi yang akan menggunakan jasa Indonesia Re, dan lamban laun menjadi standarisasi untuk seluruh industri asuransi.
“Kami sangat terbantu dengan kerja sama ini karena pada akhirnya Indonesia Re dapat menerapkan standarisasi penyediaan dan pengelolaan data dan informasi yang sama untuk seluruh perusahaan asuransi dan mengajak industri asuransi untuk bertransformasi dengan data dan informasi yang akurat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News