Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa IFG atau IFG Life ungkapkan digitalisasi sebagai strategi jitu untuk memperlias jangkauan nasabah perorangan.
Direktur Operasional dan Teknologi Informasi IFG Life Iskak Hendrawan, menjelaskan tren inovasi digital dari para pemain industri asuransi dapat mendorong penetrasi produk secara lebih luas di Indonesia. Ia mengungkapkan IFG Life telah melakukan pengembangan berbagai platform digital untuk mengoptimalkan bisnis.
“Hal ini jelas akan memudahkan para pemegang polis dalam mengakses layanan asuransinya, di mana pun dan kapan pun,” jelas Iskak pada keterangan resmi, Senin (19/2).
Iskak mengatakan platform Life by IFG, dapat mempermudah nasabah untuk membeli berbagai produk asuransi sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu ia menambahkan melalui platform tersebut nasabah juga akan lebih mudah untuk melakukan klaim.
Baca Juga: IFG Life Kolaborasi dengan BPKP Antisipasi Korupsi di Lingkungan Perusahaan
“Dengan begitu dapat dikatakan pengembangan digital dapat memberikan kemudahan masyarakat mengakses layanan asuransi yang dibutuhkannya secara cepat bahkan realtime, sehingga kepuasan mereka pun semakin baik,” ujarnya.
Dengan digitalisasi yang dilakukan, seluruh proses berasuransi mulai dari pencarian produk yang sesuai kebutuhan, pembelian polis, pencarian lokasi layanan kesehatan, hingga klaim menjadi lebih mudah. Menurut Iskak setelah pemegang polis merasakan experience yang nyaman dan memudahkan bagi mereka, tidak sulit bagi mereka untuk kembali lagi membeli produk asuransi.
“Ini membuat mereka puas, kembali lagi, sehingga pertumbuhan bisnis menjadi lebih berkelanjutan,” ucap Iskak.
Baca Juga: IFG Life Perkirakan Klaim Kesehatan Masih Meningkat pada Tahun Ini
Iskak menambahkan bahwa pemanfaatan digitalisasi di IFG Life telah terealisasi untuk beberapa aspek bisnis, seperti operasional, pelayanan, hingga pemasaran, juga mencakup transformasi kultural bagi para sumber daya manusia (SDM).
Selain itu Iskak mengatakan IFG Life membangun transformasi digital bukan sekadar untuk sisi penjualan, melainkan dalam operasional bisnis, pelayanan, serta penyesuaian desain produk dengan kebutuhan konsumen.
“Harapannya, upaya ini bisa mewujudkan pendekatan produk proteksi yang transparan dan kredibel, serta turut memperkuat lagi kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi di Tanah Air,” jelas Iskak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News