Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tantangan pembiayaan nasional, PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mencatat berbagai terobosan yang mengukuhkan posisinya sebagai katalis utama pembiayaan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Pada semester I-2025, IIF berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 27%. Kinerja positif ini didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 32,3% menjadi Rp255,1 miliar, serta keberhasilan menekan biaya bunga hingga turun 8,3% menjadi Rp371,1 miliar.
Baca Juga: IIF Dorong Pembiayaan Infrastruktur Berkelanjutan di Usia 80 Tahun RI
Dengan capaian tersebut, marjin laba bersih IIF menguat ke level 13%.
“Infrastruktur merupakan komponen penting bagi suatu negara dalam membangun kesejahteraan dan pertumbuhan ekonominya. Jadi, peluang untuk pembangunan infrastruktur itu selalu terbuka,” ujar Rizki Pribadi Hasan, Presiden Direktur IIF, dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).
Rizki menegaskan bahwa IIF tidak hadir sebagai pesaing perbankan, melainkan mitra strategis.
“Kami adalah satu-satunya Lembaga Keuangan Non-Bank (LKNB) yang fokus pada infrastruktur. Sejak berdiri 15 tahun lalu, IIF juga telah mengimplementasikan prinsip sosial dan lingkungan dalam setiap proyek infrastruktur,” jelasnya.
Sebagai institusi yang mengedepankan prinsip keberlanjutan dan tata kelola yang baik, IIF menyediakan beragam skema pembiayaan serta layanan konsultatif, meliputi:
Pembiayaan fund-based dan non-fund-based untuk proyek infrastruktur publik maupun swasta.
Jasa konsultasi/advisory, berupa pendampingan teknis dan finansial agar proyek berjalan efektif, efisien, serta sesuai standar ESG (Environmental, Social, and Governance).
Baca Juga: Badan Otorita Pantura Dibentuk, AHY Ungkap Rencana Awal Buat Peta Jalan
Fokus pembiayaan IIF mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari ketenagalistrikan, telekomunikasi, jalan tol, air dan limbah, infrastruktur gas, bandara, pelabuhan, pariwisata, hingga transportasi publik.
Salah satu terobosan besar IIF adalah keberhasilan menerbitkan obligasi jangka panjang senilai Rp1 triliun dengan tenor 10 tahun pada 2024.
Penerbitan ini menjadi satu-satunya obligasi dari lembaga non-bank di tahun tersebut, bahkan mengalami oversubscription hingga 2,2 kali, yang mencerminkan tingginya kepercayaan investor.
Komitmen IIF dalam menghadirkan pembiayaan inovatif juga berbuah pengakuan internasional. Sepanjang 2025, IIF sukses meraih tujuh penghargaan bergengsi, antara lain lima penghargaan The Asset Triple A Sustainable Infrastructure Awards serta dua penghargaan dari ABF Corporate & Investment Banking Awards.
Selanjutnya: Pemerintah Akan Perkuat Investasi di Riset dan Teknologi untuk Dongkrak Hilirisasi
Menarik Dibaca: Dukung UMKM Indonesia jangkau Pasar Global, Alibaba.com Luncurkan Guarantee Package
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News