CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.296   51,70   0,71%
  • KOMPAS100 1.122   5,01   0,45%
  • LQ45 884   -2,52   -0,28%
  • ISSI 222   2,31   1,05%
  • IDX30 455   -2,18   -0,48%
  • IDXHIDIV20 550   -3,95   -0,71%
  • IDX80 128   0,18   0,14%
  • IDXV30 138   -1,11   -0,80%
  • IDXQ30 152   -0,85   -0,55%

Imbas corona, premi asuransi jiwa ikut terganggu


Selasa, 26 Mei 2020 / 17:42 WIB
Imbas corona, premi asuransi jiwa ikut terganggu
ILUSTRASI. Petugas keamanan berjaga di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Jakarta


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 juga berdampak pada pertumbuhan premi asuransi jiwa di Tanah Air. Imbas pandemi ini, premi asuransi jiwa tahun ini diramal bakal seret.

PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia misalnya, mencatat premi pada kuartal I-2020 tumbuh 10,4% jika dibandingkan pada periode yang sama tahun  dengan Maret Generali belum melihat dampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terhadap premi maupun kinerja perusahaan.

CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman mengatakan, dampak PSBB akan dirasakan pada kuartal II, sehingga proyeksi pendapatan premi tahun ini akan terganggu. Meski begitu, pihaknya berupaya untuk mempertahankan tingkat profitabilitas serta rasio solvency yang berfungsi untuk memberikan keamanan finansial Generali.

Baca Juga: Pasarkan unitlink secara digital, AAJI menanti relaksasi kebijakan dari OJK

“Generali akan terus melakukan inisiatif dan mitigasi risiko baik dari penjualan maupun peningkatan efesiensi operasional perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menjamin adanya pertumbuhan premi yang sebelumnya telah direncanakan,” kata Tuhirman kepada Kontan.co.id Selasa (26/5).

Ia menyebutkan, meski di tengah pandemi, pondasi finansial perusahaan masih kuat dengan rasio solvabilitas mencapai 330% pada Februari 2020. Edy bilang, pondasi itu lebih tinggi dari ketentuan minimum pemerintah yang sebesar 120%.

“Proyeksi pendapatan premi tahun ini akan mengalami pergeseran, namun Generali optimistis pada kuartal III dan kuartal IV perusahaan mampu mengejar ketertinggalan di kuartal II akibat PSBB,” tambahnya.

Pada tahun lalu premi perusahaan tercatat sebesar Rp 2,4 triliun. Edy menyebutkan, dari pertumbuhan itu sebesar 68% ditopang oleh keagenan, 18% oleh kanal bancassurance dan 20% oleh employee benefit.

Oleh karenanya, tahun lalu Generali memperbesar strategi pemasaran regular premium untuk finansial yang sustain, sehingga 90% premi perusahaan diperoleh dari regular premium.

Hal senada juga dirasakan oleh PT Great Eastern Life Indonesia (Great Eastern Life). Tahun lalu Great Eastern berhasil mencatatkan pertumbuhan premi mencapai 25%. Direktur Great Estern Life Nina Ong menyebutkan, faktor yang menopang pertumbuhan itu adanya kolaborasi dengan Bank OCBC NSP dalam memasarkan produk asuransi.

Tak hanya itu, diversifikasi produk asuransi yang beragam juga menopang pertumbuhan premi, sebab memberikan alternatif bagi pemegang polis. Sayang, ia enggan menyebut terkait proyeksi premi di tahun ini.

Baca Juga: Generali Indonesia sudah membayar klaim Covid-19 senilai Rp 3,77 miliar

“Sampai tahun 2019, Great Eastern Life masih bisa mencatat pertumbuhan premi yang positif. Namun, tahun ini di tengah pandemi perusahaan fokus untuk menjangkau lebih banyak nasabah,” jelas Nina.

Asal tahu saja, sebelumnya Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan premi asuransi jiwa mengalami penurunan. Ia menyebutkan, pada Maret 2020 premi asuransi jiwa minus 13,8% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×