kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri multifinance bukukan pertumbuhan pembiayaan 3,53% per September


Kamis, 24 Oktober 2019 / 19:00 WIB
Industri multifinance bukukan pertumbuhan pembiayaan 3,53% per September
ILUSTRASI. Konsumen mengamati kendaraan roda dua di salah satu diler di Jakarta, Kamis (4/7). Menurut Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), pembiayaan motor menurun pada periode Juni 2019 karena jumlah penjualan motor menyusut sekitar 10%-15%. KONTAN/Caro


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan perusahaan multifinance masih seret hingga kuartal ketiga 2019. Tak heran, kondisi penjualan kendaraan bermotor yang masih lesu hingga Sembilan bulan pertama tahun ini menyebabkan pembiayaan belum optimal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan realisasi pembiayaan industri multifinance tercatat senilai Rp 451,11 triliun hingga kuartal tiga tahun ini. Nilai ini hanya tumbuh 3,53% year on year (yoy) dari pencapaian yang sama di September 2018 sebesar Rp 435,72 triliun.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bahkan sampai merevisi target penjualan kendaraan roda empat. Target penjualan mobil nasional diturunkan 10% menjadi 1 juta unit. Padahal, pada awal tahun 2019 penjualan yang dibidik sebesar 1,1 juta unit.  

Baca Juga: Meski booking stagnan, Adira Finance bukukan laba Rp 1,4 triliun pada kuartal III

Lesunya penjualan kendaraan roda empat ini turut memengaruhi bisnis PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance). Perusahaan multifinance dengan sandi saham ADMF ini mencatat pembiayaan baru senilai Rp 28 triliun per September 2019.

Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli menyatakan nilai ini turun 1% dibandingkan pencapaian September 2018. Hal ini terjadi lantaran segmen mobil mengalami penurunan sebesar 6% menjadi Rp 11,6 triliun.

Kendati demikian, kinerja pembiayaan dikompensasi dengan peningkatan pada segmen sepeda motor sebesar 6% menjadi Rp 14,8 triliun.

Baca Juga: Laba Bank Danamon turun 15% di kuartal III 2019 menjadi Rp 2,59 triliun

Hafid melanjutkan meskipun pertumbuhan melambat pada penjualan sepeda motor baru dan terjadi kontraksi pada penjualan segmen mobil baru di industri, namun secara keseluruhan piutang yang dikelola Adira Finance meningkat 8% menjadi Rp 53,9 triliun.

“Perkiraan Gaikindo untuk penjualan mobil secara wholesale di September 2019 turun 12%. Sedangkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memperkirakan mendekati 4%. Tapi kita lihat angka sale yang dilakukan oleh dealer tidak tumbuh. Sehingga Adira relatif flat penjualannya. Namun profit kita masih naik 5% menjadi Rp 1,4 triliun,” ujar Hafid, Kamis (24/10).

Hafid menyebut hingga akhir tahun, Adira ingin mengoptimalkan agar kinerja pembiayaan tidak negatif. Kendati demikian, Hafid mengaku dalam memacu pembiayaan tidak mau asal memberikan pembiayaan tanpa memerhatikan prinsip ke hati-hatian.

Baca Juga: Perkuat modal, sejumlah emiten multifinance pilih gelar rights issue

Ia ingin tetap menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di bawah 2%. Adapun saat ini, NPF ADMF tercatat di level 1,8%.

“Pembiayaan baru kami pada segmen mobil penumpang sedikit naik 2% menjadi Rp 7,44 triliun di 9M2019 dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara, segmen komersial Adira Finance tercatat sebesar Rp 4,2 triliun di September 2019. Adapun komposisi antara segmen komersial dan segmen penumpang masing-masing berada di 36% dan 64% pada Sembilan bulan pertama 2019,” tambah Hafid.

Sementara itu, penjualan sepeda motor ADMF tumbuh 6% menjadi Rp 14,8 triliun hingga kuartal ketiga 2019. Segmen sepeda motor baru naik 7% menjadi Rp 11,0 triliun, sedangkan segmen sepeda motor bekas tumbuh 3% menjadi Rp 3,8 triliun. 

Baca Juga: Amartha ingin dana menganggur milik lender bisa disimpan di reksadana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×