Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri perasuransian sepanjang tahun 2024 menunjukkan hasil yang beragam. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sektor asuransi jiwa berhasil mencetak laba, sementara asuransi umum dan reasuransi justru membukukan rugi yang cukup dalam.
Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, industri asuransi jiwa mencatat laba komprehensif sebesar Rp 8,42 triliun, tumbuh 33,60% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, asuransi umum dan reasuransi mencatat rugi komprehensif menjadi Rp 9,74 triliun, atau turun sebanyak 202,49% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Kerugian ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan cadangan premi yang dilakukan oleh salah satu perusahaan asuransi umum," kata Ogi dalam lembar jawaban tertulis, Kamis (22/5).
Baca Juga: Premi Unitlink Kian Tergerus, Begini Kondisi Perusahaan Asuransi pada Kuartal I-2025
Selain itu, OJK juga mencermati kesiapan industri dalam memenuhi ketentuan ekuitas minimum sebagaimana diatur dalam POJK 23/2023. Hingga Maret 2025, terdapat sebanyak 109 dari 144 perusahaan asuransi dan reasuransi telah memenuhi persyaratan ekuitas tahap pertama yang akan berlaku pada 2026.
Dari sisi pemasaran, industri perasuransian masih mengandalkan kanal distribusi konvensional. Asuransi umum mayoritas menghimpun premi melalui broker dan direct marketing, sedangkan asuransi jiwa didominasi oleh bancassurance dan agen.
"Kanal distribusi tersebut diperkirakan akan tetap tumbuh diikuti dengan pergeseran metode digital yang lebih mendominasi dibandingkan Face to Face (FtF) dan telemarketing," tuturnya.
Selanjutnya: Realisasi PNBP Merosot, Pemerintah Didesak Diversifikasi Sumber Penerimaan
Menarik Dibaca: 5 Langkah Cerdas Memulai Menabung di Tahun 2025 yang Bisa Dilakukan Siapa Saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News