Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.
Sebelum melakukan ini, bank berkode BBRI ini masih menunggu persetujuan pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Rencananya RUPSLB ini akan dilakukan pada 18 Oktober 2017.
Hari Siaga, Sekretaris Perusahaan BRI bilang ada beberapa alasan bank melakukan stock split ini.
"Pertama adalah untuk meningkatkan basis investor dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BRI," kata Hari kepada KONTAN, Selasa (26/9).
Menurut Hari, dengan melakukan stock split, investor ritel akan meningkat sehingga frekuensi perdagangan BRI juga akan mengalami kenaikan.
Semakin banyaknya investor ritel terutama domestik, hal ini diharapkan bisa memberikan keseimbangan harga BBRI. Hari bilang, stock split merupakan sinyal positif kepada pasar atas keyakinan manajemen dan kinerja bank ke depan.
Selain itu, dengan jumlah saham yang lebih tinggi maka harga saham yang lebih rendah bisa meningkatkan fleksibilitas bagi BRI untuk melakukan berbagai aksi korporasi lain.
BRI mengaku juga mendukung program pemerintah yaitu desa membeli saham. Hal ini diharapkan meningkatkan kontribusi masyakarat desa dalam membeli saham BRI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News