Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) kembali menyatakan komitmennya untuk melakukan intervensi pasar untuk mengatasi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
"BI selalu ada di pasar untuk jaga volatilitas nilai tukar rupiah. Tapi BI tidak menargetkan pada satu nilai tukar tertentu," kata Agus Martowardojo, Gubernur BI kepada wartawan di kantornya, Jumat (30/8). Dia bilang pihaknya akan terus jaga nilai tukar rupiah dalam rentang volatilitas yang baik.
Agus mengakui, ada faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pelemahan ekonomi Indonesia saat ini. Faktor eksternal yakni kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat yang akan mengurangi stimulus moneternya.
Sementara itu, faktor internal yang mempengaruhi adalah defisit neraca pembayaran Indonesia di kuartal II 2013 dan tingginya inflasi. Untuk inflasi sendiri BI menargetkan sampai akhir tahun inflasi indeks harga konsumen berada di angka 9% - 9,8%.
Agus juga memastikan, secara umum perekonomian Indonesia tetap terkendali. BI juga tetap mewaspadai kondisi di negara lain. "BI sudah 1,5 tahun terus awasi perkembangan dunia dan nasional. Kami siap respons dengan bauran kebijakan termasuk makro prudensial untuk jaga perekonomian khususnya nilai tukar," tegas Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News