Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu senjata andalan Holding Ultra Mikro (UMi) dalam memasarkan produk-produk keuangan adalah gerai kolokasi Sentra Layanan Ultra Mikro alias SenyuM. Lewat gerai SenyuM, Holding UMi, yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), berusaha mendekatkan layanannya ke masyarakat.
Di gerai SenyuM ini, masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan produk-produk keuangan ultra mikro yang ditawarkan Holding UMi. Jadi, masyarakat bisa sekaligus menemukan produk BRI, Pegadaian atau PNM.
Memang, tidak lantas satu gerai SenyuM menawarkan produk dari ketiga entitas Holding UMi tersebut. Bisa jadi, di satu gerai SenyuM hanya ada layanan dari BRI dan Pegadaian. Sementara di gerai SenyuM lain yang tersedia adalah layanan BRI dan PNM.
Baca Juga: Mudah Mencari Layanan Ultra Mikro di Senyum
Ambil contoh di gerai SenyuM yang berlokasi di Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Di gerai SenyuM yang menempati area di kantor BRI unit Butuh ini hanya menyediakan layanan dari BRI dan Pegadaian.
Di gerai SenyuM Butuh ini, nasabah bisa mengakses layanan ultra mikro pembukaan rekening Simpedes UMi dari BRI, serta berbagai layanan dari Pegadaian. Ini termasuk layanan gadai, baik gadai emas maupun non emas.
Kepala BRI Unit Butuh Deasy Sulistyowati menerangkan ini sesuai dengan kebutuhan masayarakat yang ada di sekitar. “Nanti kalau masyarakat butuh dana bisa menggadaikan emasnya, dan kami bisa membuat rekening Simpedes untuk menyimpan duit yang digunakan membayar cicilan,” jelas dia.
Lain lagi dengan gerai SenyuM di Pecatu, Bali. Di gerai SenyuM ini, tersedia produk layanan ultra mikro dari BRI dan PNM. Salah satu produk ultra mikro dari PNM yang tersedia di sini adalah program pemberdayaan Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Mekaar adalah pembiayaan segmen ultra mikro dari PNM.
“Di ekosistem ultra mikro ini dari 36 juta nasabah yang paling banyak anggotanya Mekaar jumlahnya sekitar 15 jutaan, harapannya pesertanya bisa naik kelas,” sebut Wakil Direktur BR, Catur Budi Harto, saat berkunjung ke Bali akhir tahun lalu.
Dengan sinergi entitas Holding Ultra Mikro ini, nasabah segmen ultra mikro diharap bisa lebih mudah mendapat akses ke produk keuangan. Per akhir 2023, portfolio Holding UMi sudah naik 12,8% secara tahunan.
BRI juga mencatat, kini jumlah nasabah UMi dan mikro sudah mencapai 36,9 juta nasabah. Angka ini naik 4,5% secara tahunan. Sementara jumlah gerai SenyuM sendiri sudah bertambah menjadi 1.018 gerai, naik 0,5% dibanding setahun sebelumnya.
Kehadiran layanan Holding UMi ini juga sukses menurunkan jumlah masyarakat ultra mikro yang belum mendapat pembiayaan formal. Direktur Utama BRI Sunarso menuturkan, pada 2023, BRI Research Institute mengestimasikan bisnis UMi yang belum mendapatkan pembiayaan formal juga telah menurun dari 30 juta pada tahun 2018 menjadi sekitar 14 juta.
Baca Juga: PNM Mekaar Siap Menjangkau Nasabah Lebih Luas di Tahun 2024
Dari 14 juta itu, sekitar 3 juta-6 juta di antaranya tidak terlayani, 4 juta-5 juta lainnya mendapatkan pembiayaan dari teman atau keluarga, dan 3 juta-5 juta dari rentenir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News