Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo
JAKARTA. Likuiditas perbankan di tahun depan diperkirakan semakin ketat. Karena itu, Bank Tabungan Negara (BTN) mulai menyusun strategi menjaga likuiditas.
Selain melakukan sekuritisasi aset, BTN berencana menerbitkan obligasi untuk menjaga permodalan dan likuiditas. Rencana itu akan tertuang dalam rencana bisnis bank (RBB) BTN tahun 2014.
Sayang, Direktur Utama BTN, Martono, belum bersedia mengungkapkan nilai obligasi yang akan diterbitkan tahun depan. Yang jelas, BTN tidak akan menerbitkan obligasi global melainkan obligasi domestik alias berdenominasi rupiah. "Kami sedang menghitung nilainya," kata Maryono.
Untuk mengantisipasi pengetatan likuiditas, BTN berencana memperlambat pertumbuhan kredit dan meningkatkan laju penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan penyaluran kredit BTN akhir tahun ini diperkirakan mencapai 25%.
Tahun depan, penyaluran kredit diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 16%-18%. Sementara, target pertumbuhan penghimpunan DPK tahun depan sekitar 23%. "Intinya, DPK harus tumbuh lebih besar ketimbang pertumbuhan kredit," kata Maryono.
Mansyur S. Nasution, Direktur BTN, menambahkan fokus bank spesialis kredit perumahan ini di tahun depan bukan cuma permodalan. Menurut rencana, BTN akan berupaya meningkatkan fee based income alias pendapatan non bunga.
Pendapatan non-bunga BTN saat ini baru menyumbang 10%. Padahal, pendapatan non bunga berperan penting dalam mendorong porolehan pendapatan. Mansyur menambahkan, BTN juga akan melakukan beberapa transformasi baik dari segi bisnis, budaya, good corporate governance (GCG), maupun pondasi infrastruktur pada tahun depan.
Di sisi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), BTN berencana meningkatkan porsi KPR komersial alias non subsidi. Selama tiga tahun terakhir, porsi KPR non subsidi BTN berada di kisaran 45%-55%.
Hingga September 2013, dari total penyaluran KPR, sebanyak 57,41% merupakan KPR non-subsidi. Sementara sisanya, 42,59%, merupakan KPR subsidi. BTN pun akan menjaga porsi kredit perumahan sebesar 85% terhadap total kredit.
Maryono mengatakan, BTN tengah mengincar pasar baru penyaluran KPR. Mulai tahun depan, BTN berencana membidik pasar korporasi untuk meningkatkan penyaluran KPR terutama melalui kerjasama dengan perusahaan BUMN yang memiliki banyak karyawan. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian transformasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News