kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini dia strategi BTN menjaga likuiditas


Selasa, 19 November 2013 / 07:05 WIB
Ini dia strategi BTN menjaga likuiditas
ILUSTRASI. Promo Tiket.com s.d 12 Juli 2022, Diskon Hotel Pilihan di Indonesia Hingga 45%


Reporter: Issa Almawadi | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Likuiditas perbankan di tahun depan diperkirakan semakin ketat. Karena itu, Bank Tabungan Negara (BTN) mulai menyusun strategi  menjaga likuiditas.

Selain melakukan sekuritisasi aset, BTN berencana menerbitkan obligasi untuk menjaga permodalan dan likuiditas. Rencana itu akan tertuang  dalam rencana bisnis bank (RBB) BTN tahun 2014.

Sayang, Direktur Utama BTN, Martono, belum bersedia mengungkapkan nilai obligasi yang akan diterbitkan tahun depan. Yang jelas, BTN tidak akan menerbitkan obligasi global melainkan obligasi domestik alias berdenominasi rupiah. "Kami sedang menghitung  nilainya," kata Maryono.

Untuk mengantisipasi pengetatan likuiditas, BTN berencana memperlambat pertumbuhan kredit dan meningkatkan laju penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan penyaluran kredit BTN akhir tahun ini diperkirakan mencapai 25%.

Tahun depan, penyaluran kredit diperkirakan hanya tumbuh di kisaran 16%-18%. Sementara, target pertumbuhan penghimpunan DPK tahun depan sekitar 23%. "Intinya, DPK harus tumbuh lebih besar ketimbang pertumbuhan kredit," kata Maryono.

Mansyur S. Nasution, Direktur BTN, menambahkan fokus bank spesialis kredit perumahan ini di tahun depan bukan cuma permodalan. Menurut rencana, BTN akan berupaya meningkatkan fee based income alias pendapatan non bunga.

Pendapatan non-bunga BTN saat ini baru menyumbang  10%. Padahal, pendapatan non bunga berperan penting dalam mendorong porolehan pendapatan. Mansyur menambahkan, BTN juga akan melakukan beberapa transformasi baik dari segi bisnis, budaya, good corporate governance (GCG), maupun pondasi infrastruktur pada tahun depan.

Di sisi penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR),  BTN berencana meningkatkan porsi KPR komersial alias non subsidi. Selama tiga tahun terakhir, porsi KPR  non subsidi BTN berada di kisaran 45%-55%.

Hingga September 2013, dari total penyaluran KPR, sebanyak 57,41% merupakan KPR non-subsidi. Sementara sisanya, 42,59%, merupakan KPR subsidi. BTN pun akan menjaga porsi kredit perumahan sebesar 85% terhadap total kredit.

Maryono mengatakan, BTN tengah mengincar pasar baru penyaluran KPR. Mulai tahun depan, BTN berencana membidik pasar korporasi untuk meningkatkan penyaluran KPR terutama melalui kerjasama dengan perusahaan BUMN yang memiliki banyak karyawan. Menurutnya, langkah ini merupakan bagian transformasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×