kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.452.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.209   -64,00   -0,42%
  • IDX 7.615   86,99   1,16%
  • KOMPAS100 1.187   15,31   1,31%
  • LQ45 951   12,23   1,30%
  • ISSI 229   2,60   1,15%
  • IDX30 488   6,11   1,27%
  • IDXHIDIV20 587   7,86   1,36%
  • IDX80 135   1,55   1,16%
  • IDXV30 142   1,54   1,09%
  • IDXQ30 163   2,04   1,26%

Ini Kata Sejumlah Multifinance Terkait Dampak Penurunan Suku Bunga


Selasa, 01 Oktober 2024 / 06:01 WIB
Ini Kata Sejumlah Multifinance Terkait Dampak Penurunan Suku Bunga
ILUSTRASI. Pertumbuhan Pembiayaan: Pelayanan nasabah di Kantor Cabang PT. Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance), Tangerang Selatan, Senin (5/8/2024). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Perusahaan pembiayaan atau leasing mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 10,72% secara tahunan (year on year/yoy) pada semester I-2024. KONTAN/Baihaki/5/8/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Multifinance Ambil Langkah Usai BI Pangkas Suku Bunga Acuan

"Oleh karena itu, hingga saat ini, kami belum berencana untuk melakukan perubahan harga untuk konsumen," katanya.

Ke depannya, Stanley bilang MUF akan fokus untuk meningkatkan kualitas pelayanan konsumen, memperkuat sumber daya manusia, dan mempertajam supervisi, serta pola kerja manajemen risiko agar menjaga momentum pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

Hingga Agustus 2024, Stanley menyebut MUF telah mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 14,3 triliun. Nilai itu tumbuh 7,8%, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia menerangkan pembiayaan untuk segmen mobil baru masih menyumbang pertumbuhan tertinggi, diikuti oleh segmen mobil bekas.

Sebaliknya, PT Mandala Multifinance (MFIN) atau Mandala Finance menyampaikan penurunan bunga BI tersebut belum berdampak signifikan terhadap perusahaan.

Baca Juga: BRI Finance akan Mengoptimalisasi Kerja Sama dengan Perbankan Usai Penurunan BI Rate

"Dengan demikian, sampai saat ini, tidak ada perubahan pada suku bunga pinjaman kepada konsumen kami," ucap Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana kepada Kontan, Kamis (26/9).

Lebih lanjut, Christel menyebut selama beberapa bulan ke depan, pihaknya akan secara aktif memonitor efek penurunan bunga. Selain itu, terus memantau kondisi pasar dengan cermat untuk melakukan strategi pendanaan yang paling optimal sesuai kebutuhan perusahaan.

"Hal itu dilakukan demi memperkuat strategi bisnis kami," ungkapnya.

Christel mengatakan Mandala Finance berharap penurunan suku bunga tersebut juga dapat meningkatkan penyaluran pembiayaan akibat angka cost of fund yang menurun. 

Baca Juga: CIMB Niaga Auto Finance Yakin Penurunan BI Rate Bisa Naikkan Daya Beli Konsumen

Sementara itu, Christel menyampaikan sampai Agustus 2024, penyaluran pembiayaan Mandala Finance telah mencapai Rp 4,7 triliun. Nilai itu tumbuh sebesar 19%, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Dengan pencapaian tersebut, Christel menyebut Mandala Finance optimistis dengan proyeksi pertumbuhan dua digit dalam penyaluran pembiayaan kepada masyarakat pada tahun ini.

Hal itu juga sejalan dengan outlook positif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pertumbuhan industri pembiayaan yang diprediksi mencapai 10%-12% pada tahun ini. 

Selanjutnya: Garuda Indonesia (GIAA) Bukukan Rugi Bersih US$ 101,65 juta per Juni 2024

Menarik Dibaca: Ternyata Ini Alasan Kenapa Pria Terlihat Lebih Cepat Move On Dibanding Perempuan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×