kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini Strategi Bank KB Bukopin (BBKP) untuk Memperbaiki Kinerja


Minggu, 15 Oktober 2023 / 16:54 WIB
Ini Strategi Bank KB Bukopin (BBKP) untuk Memperbaiki Kinerja
ILUSTRASI. PT Bank KB Bukopin, Tbk (BBKP) dengan optimis menatap potensi pertumbuhan kredit yangsa ngat besar dari segmen bisnis KoreanLink.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di bawah kendali KB Kookmin Bank asal Korea Selatan, kinerja PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) terus berupaya untuk diperbaiki oleh perseroan. Bersama pemegang saham pengendali baru KB Kookmin Bank, KB Bukopin terus berbenah.

Berdasarkan laporan keuangan KB Bukopin, perseroan masih mencatatkan kerugian setidaknya hingga Juli 2023. Kerugian BBKP tercatat membengkak 7,99% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 3,19 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,95 triliun. 

Pendapatan bunga bersih bank yang dikendalikan Kookmin Bank asal Korea Selatan ini masih mengalami penurunan karena beban bunganya meningkat pesat. Total pendapatan bunga Bukopin tumbuh 99,88% secara tahunan menjadi Rp 2,55 triliun pada Juli 2023. Namun, beban bunganya melesat 53,42% jadi Rp 2,24 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih turun 51,10% jadi Rp 312,10 miliar.

Di sisi lain, kerugian penurunan nilai aset keuangan meningkat jadi Rp 3,65 triliun dari Rp 3,40 triliun pada Juli 2022. Selain itu, terdapat kenaikan pendapatan biaya, komisi dan administrasi dari Rp 110,17 miliar menjadi Rp 184,78 miliar.

Baca Juga: KakaoBank Masuk ke Superbank, Bank Digital Harus Terus Optimalkan Ekosistem Mereka

Total outstanding kredit Bank KB Bukopin per Juli 2023 mencapai Rp 43,58 triliun. Angka ini menyusut dari Rp 46,66 triliun pada Juli tahun lalu sejalan dengan langkah bersih-bersih aset yang dilakukan perseroan. Adapun dana pihak ketiga (DPK) mengalami kontraksi 10,98% secara tahunan menjadi Rp 61,76 triliun. 

Robby Mondong, Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya perbaikan terkait kredit bermasalah melalui berbagai inisiatif, termasuk penjualan secara bulk dan write-off.

"Kami telah berhasil menjual aset-aset berkualitas rendah senilai Rp 3,8 triliun di semester pertama tahun 2023," ujar Robby kepada kontan.co.id, Sabtu (14/10).

Robby menyebut, proses penjualan aset kredit bermasalah masih berlangsung. Pihaknya berharap dapat menyelesaikan proses perbaikan kualitas aset ini sebelum akhir tahun 2024.

Sementara total aset Bank KB Bukopin tercatat meningkat 2,81% menjadi sebesar Rp 78,93 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 76,77 triliun. Selain itu Robby mengatakan, beberapa rasio kunci seperti Capital Adequacy Ratio (CAR) telah terjaga di lebih dari 30%, sementara Loan at Risk (LAR) terus ditekan mendekati 40%.

Pihaknya juga mengaku, telah melampaui target kredit dealer financing dengan penyaluran sebesar Rp 2,9 triliun, melebihi target tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun.

"Sektor-sektor yang kami lihat sebagai potensial untuk pertumbuhan meliputi kendaraan listrik, pertanian, dan kesehatan," katanya.

Baca Juga: Berhasil Lakukan Tranformasi, Bank DKI Raih Perhargaan dari Kemendagri

Di sisi lain, kata Robby, Bank KB Bukopin belum memiliki rencana dalam waktu dekat untuk penyertaan modal baru. Dengan kecukupan modal saat ini, Bank KB Bukopin berkomitmen untuk memperkuat posisi secara grup.

"Melalui dukungan New Generation Banking System (NGBS) dari KB Financial Group, kami telah meluncurkan aplikasi mobile banking terbaru, KBstar, pada akhir September 2023. KBstar menawarkan layanan perbankan digital yang inovatif dan kami berencana untuk terus mengembangkan ekosistem ini," imbuhnya.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta menilai, harga saham BBKP tidak likuid karena pergerakan sahamnya sudah di bawah level Rp 100. Terlihat pada penutupan perdagangan Jumat (13/10), harga saham BBKP berada di level Rp 86 per saham, anjlok 14,62% secara year to date (YTD).

Selain itu, kata Nafan dari sisi kinerjanya, dari bottom line juga belum profitable karena masih belum mencapai Net Interset Income (NII) sehingga wajar saja minus.

"Untuk prospek saham BBKP pergerakan sahamnya masih tidak likuid karena saya juga belum melihat trust action yang positif dari pergerakan harga saham tersebut, yang paling penting BBKP harus fokus meningkatkan performa kinerjanya," katanya.

Menurutnya, BBKP harus fokus meningkatkan aset yang berkualitas, di sisi lain juga harus fokus pada pengembangan UMKM dan kredit, dan juga fokus terhadap peningkatan likuiditas.

"Memang BBKP bukan merupakan bank KBMI IV jadi likuiditasnya tidak memadai, jadi untuk sementara pergerakan harga sahamnya tidak likuid," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×